GLOBALKEPRI.COM.BATAM- Ruas jalan Hang Kesturi dari Kabil menuju Nongsa mengalami rusak parah. Kerusakan yang terjadi sejak satu tahun terakhir, selain telah mengganggu arus lalulintas (Lalin), juga telah menimbulkan korban luka dan meninggal.
"Kerusakan ini sudah sejak satu tahun terakhir pak. Sudah banyak korban yang jatuh disini. Ada yang jarinya putus, bahkan ada yang meninggal. Kalau kendaraan yang rusak, bukan hitungan puluhan. Sudah ratusan pak," papar S Simarmata, warga yang tinggal di lokasi, Senin (25/07/22).
Menyikapi hal tersebut, S Simarmata meminta kepada pihak terkait segera memperbaiki jalan satu-satunya yang menghubungkan Kabil-Nongsa tersebut.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Batam, Yumasnur yang dikonfirmasi menyebut, ruas jalan Hang Kesturi Kabil-Nongsa yang mengalami kerusakan, merupakan kewenangan Provinsi Kepri.
"Untuk jalan yang rusak parah di ruas Kabil menuju Nongsa, itu merupakan jalan yang pembangunan dan perbaikannya, kewenangan Provinsi Kepri. Total panjang jalan yang mengalami kerusakan sekitar 175 meter dan kita sudah ajukan perbaikannya ke provinsi sejak dua tahun lalu," ujar Yumasnur.
Disinggung apakah perbaikan jalan tersebut bakal direalisasikan Provinsi Kepri pada tahun ini, Yumasnur mengaku belum mendapat informasi perihal tersebut.
"Yang pasti, Pemko Batam sudah sejak dua tahun ini mengajukan kepada provinsi Kepri, agar ruas jalan itu diperbaiki. Tapi sampai saat ini belum direalisasikan," pungkas Yumasnur.
Tokoh pemuda Batam, Anasrudin Albatamy menyampaikan keprihatinannya atas banyaknya ruas jalan provinsi yang rusak dan tidak diperbaiki di Batam, sehingga menimbulkan banyak korban jiwa.
Anasrudin meminta kepada Gubernur Kepri, Ansar Ahmad untuk memberikan perhatian terhadap perbaikan infrastruktur jalan tersebar di Batam yang menjadi kewenangan provinsi Kepri.
"Kami minta bapak gubernur segera memperbaiki jalan provinsi yang rusak parah di Batam. Seperti jalan Hang Kesturi di Kabil, kondisinya sudah sangat memprihatinkan, harus segera diperbaiki, jangan sampai korban terus berjatuhan," pungkas Anasrudin. **