GLOBALKEPRI.COM, BATAM - Program unggulan Presiden Prabowo Subianto, yakni Makan Bergizi Nasional (MBN) siap diluncurkan pada awal 2025. Untuk Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), program ini akan digelontorkan dengan anggaran total sebesar Rp 450 miliar, dengan dana pendamping sebesar 10 persen yang bersumber dari APBD.
Di Kepri, program ini difokuskan untuk pelajar SMA, SMK, dan SLB yang berada di bawah naungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepri. Kepala Dinas Pendidikan Kepri, Andi Agung, menyebutkan bahwa pihaknya masih menunggu petunjuk teknis untuk memastikan pelaksanaan dan pengawasan program berjalan baik.
"Pengawasan akan mengikuti Juknis yang masih kita tunggu. Tujuan utamanya adalah memastikan gizi pelajar dan memberdayakan UMKM di lingkungan pendidikan," ungkap Andi Agung, yang juga Pjs Wali Kota Batam, usai pertemuan dengan perwakilan aksi unjuk rasa buruh di Kantor Wali Kota Batam, Kamis (31/10/2024).
Menurutnya, sekitar 120 ribu siswa SMA dan SMK, baik negeri maupun swasta, telah didata sebagai penerima manfaat. Di Batam, program ini juga diperluas mencakup siswa PAUD, SD, dan SMP dengan anggaran pendamping Rp 65 miliar dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Batam.
"Anggaran dari PAD kota akan membantu penyediaan makanan bergizi untuk pelajar, selebihnya ditopang oleh dana pusat," jelas Pjs Wali Kota Andi Agung.
Selain memenuhi kebutuhan gizi siswa, program ini juga membuka peluang bagi UMKM lokal untuk berperan sebagai penyedia makanan, yang diharapkan dapat memperkuat perekonomian masyarakat setempat. "Harapan kami, manfaat program ini tidak hanya dirasakan siswa, tetapi juga UMKM," imbuhnya.
Anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Batam, Muhammad Mustofa, menambahkan Pemerintah Daerah memiliki kewajiban untuk memberikan dana pendamping sebesar 10 persen dari total kebutuhan. Untuk memenuhi kebutuhan PAUD hingga SMP, anggaran akan disediakan melalui APBD Kota Batam, sementara untuk SMA akan ditanggung APBD Provinsi Kepri. Apabila ada kekurangan, Pemerintah Pusat akan menutupinya melalui APBN, baik dari Dana Alokasi Khusus (DAK) maupun Dana Alokasi Umum (DAU).
Dengan struktur pendanaan yang komprehensif, Program MBN diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas gizi siswa tetapi juga memberikan dampak positif pada perekonomian lokal melalui pemberdayaan UMKM.