Amsakar Achmad Tegaskan Mahasiswa Berperan Penting dalam Kebijakan Kota Batam 5 Tahun ke Depan

Kamis, 19 Desember 2024 | 18:20:00 WIB
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, usai dialog interaktif bertajuk 'Membangun Batam Bandar Dunia Madani 5 Tahun ke Depan di Bawah Wali Kota Baru' yang digelar bersama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Korps Alumni HMI (KAHMI), Kamis (18/12/2024). (Fo

GLOBALKEPRI.COM, Batam - Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, menekankan pentingnya kontribusi pemikiran mahasiswa dalam merancang kebijakan strategis untuk pembangunan Batam lima tahun mendatang.

Hal ini disampaikan Amsakar dalam dialog interaktif bertajuk 'Membangun Batam Bandar Dunia Madani 5 Tahun ke Depan di Bawah Wali Kota Baru' yang digelar bersama Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Korps Alumni HMI (KAHMI), Kamis (18/12/2024), di sebuah kafe di Batam Center.

"Kami membahas berbagai persoalan yang disuarakan mahasiswa secara signifikan meski dalam waktu terbatas. Ini memperkaya perspektif saya dalam menyusun kebijakan ke depan," ujar Amsakar, usai acara.

Dalam diskusi tersebut, mahasiswa mengutarakan beberapa isu krusial yang dianggap menjadi tantangan utama bagi Batam. Amsakar menyatakan, masukan dari mahasiswa sangat relevan untuk mewujudkan visi kota sebagai Bandar Dunia Madani.

"Peran dan pemikiran mahasiswa sangat kami perlukan untuk menciptakan kebijakan yang berdampak luas di berbagai sektor," tegasnya.

Amsakar mencatat sejumlah isu yang menjadi perhatian utama, di antaranya: Krisis Air Bersih: Mahasiswa menyoroti buruknya pelayanan air bersih di Batam, mulai dari pasokan yang sering terganggu hingga kualitas air yang tidak memadai. Pengelolaan Sampah: Pengelolaan sampah yang dinilai masih kurang optimal menjadi perhatian serius.

Kondisi ini, menurut mahasiswa, bertentangan dengan cita-cita Batam sebagai kota yang modern dan madani. "Masalah ini menjadi prioritas karena kebersihan adalah cerminan keimanan, terutama bagi umat Islam," ujar Amsakar.

Tingginya angka pengangguran serta kebutuhan akan lapangan kerja baru menjadi topik yang dibahas mendalam. Amsakar menekankan bahwa pertumbuhan investasi harus sejalan dengan penyerapan tenaga kerja lokal.

"Mahasiswa, kader, dan masyarakat harus berperan aktif dalam menciptakan solusi. Sinergi adalah kunci," tambahnya.

Amsakar optimistis bahwa dialog interaktif seperti ini dapat membuka ruang kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan mahasiswa. Ia percaya, dengan melibatkan berbagai pihak, Batam dapat menjadi kota yang maju, modern, dan berdaya saing global.

"Masukan dari mahasiswa ini sangat berarti untuk mendesain kebijakan yang bermanfaat bagi masyarakat luas," tutupnya.

Tags

Terkini