GLOBALKEPRI.COM, BATAM – Polemik transportasi online di Bandara Internasional Hang Nadim Batam kembali memanas. Aliansi Driver Online Batam (ADOB) menuding adanya praktik penyalahgunaan akun lisensi bandara yang mereka sebut sebagai “akun siluman”, diduga dikelola oleh PT Rifim Internasional Gemilang, vendor resmi Maxim di kawasan bandara.
Isu ini mencuat dalam audiensi resmi ADOB bersama manajemen Bandara Internasional Batam (BIB) pada Rabu, 1 Oktober 2025 di Aire Coffeetainment Batam Kota. Dalam pertemuan tersebut, ADOB mendesak adanya audit total terhadap vendor Maxim serta penataan ulang sistem transportasi darat agar lebih transparan dan sesuai aturan.

ADOB: Akun Siluman Bukan Lagi Isu, Tapi Fakta
Ketua Umum ADOB, Djafri Rajab, menegaskan bahwa keberadaan akun ilegal di Bandara Hang Nadim sudah terbukti. Bahkan, menurutnya, Direktur Utama PT Rifim Internasional Gemilang telah mengakui adanya akun lisensi bandara yang digunakan di luar kawasan bandara.
“Ini bukan isu lagi, tapi sudah fakta. Dirut PT Rifim sendiri mengakui ada akun yang seharusnya hanya berlaku di bandara, namun justru digunakan di luar. Ini jelas-jelas ilegal,” tegas Djafri.
ADOB menilai praktik ini merugikan driver resmi serta menciptakan persaingan tidak sehat. Bahkan, Djafri menyebut ada potensi pelanggaran hukum dalam pengelolaan akun oleh vendor.
Desakan Audit dan Transparansi Vendor Maxim
Lebih jauh, ADOB menuntut agar BIB melakukan audit menyeluruh terhadap vendor transportasi online di bandara. Menurut mereka, perusahaan mitra bandara harus memiliki legalitas jelas, karyawan bergaji UMK, hingga jaminan BPJS.
“Jangan sampai BIB justru bermitra dengan perusahaan ‘odong-odong’ tanpa kantor dan struktur resmi. Kalau dibiarkan, dampaknya akan buruk untuk bandara,” kata Djafri.
Respons Manajemen Bandara Internasional Batam
Menanggapi hal itu, Pjs Direktur Utama BIB, Annang Setia Budi, menyatakan pihaknya akan menindaklanjuti laporan ADOB. Ada dua poin utama yang akan difokuskan: peluang transportasi roda dua di bandara dan evaluasi vendor Maxim.
“Terkait isu akun siluman, kami belum bisa menyimpulkan sebelum melakukan pemetaan. Namun laporan dari ADOB akan kami tindaklanjuti. PT Rifim akan kami panggil untuk klarifikasi,” ujar Annang.
BIB juga berencana mengkaji SOP pergantian kendaraan yang dijalankan PT Rifim. Jika ditemukan manipulasi atau pelanggaran kontrak, bandara siap mengambil langkah tegas.
ADOB: Bukan Menyerang, Tapi Mendukung BIB
Meski keras menyuarakan kritik, ADOB menegaskan sikap mereka bukan untuk menjatuhkan BIB, melainkan agar pengelolaan transportasi online di Bandara Hang Nadim lebih sehat dan kondusif.
“Kami ingin transportasi online di bandara berjalan aman, nyaman, dan sesuai aturan. Ini demi kebaikan semua pihak, termasuk BIB,” tutup Djafri.