GLOBALKEPRI.COM, BEIRUT - Militer Israel kembali menyerang sejumlah wilayah Lebanon, dengan dilaporkan sedikitnya 30 orang tewas akibat rentetan serangan tersebut. Tel Aviv mengklaim serangannya menargetkan pusat komando dan infrastruktur kelompok Hizbullah.
Rentetan ledakan mengguncang kota Baalbek, Lebanon bagian timur, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Kamis (31/10/2024), setelah militer Israel merilis peringatan untuk penduduk sipil di area tersebut bahwa pasukannya akan "bertindak tegas terhadap kepentingan Hizbullah di kota dan desa Anda".
Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan sedikitnya 19 orang tewas dalam serangan Israel di dua area di wilayah Baalbek.
Militer Israel, dalam pernyataannya, menyebut serangannya menghantam "pusat komando dan kendali serta infrastruktur teroris" Hizbullah di area Baalbek dan Nabatiyeh.
Sebanyak 11 orang lainnya tewas dan 15 orang mengalami luka-luka dalam serangan Israel yang menghantam kota Sohmor di Bekaa Valley bagian timur.
Sementara itu, kelompok Hizbullah melaporkan pasukannya telah menembakkan roket dan drone ke tiga posisi militer di wilayah Israel bagian utara, termasuk di dekat kota pelabuhan Haifa dan Acre.
Disebutkan juga oleh Hizbullah bahwa kelompoknya menembakkan roket ke kamp pelatihan militer di tenggara Tel Aviv.
Eskalasi konflik di Lebanon dimulai akhir bulan lalu, nyaris setahun setelah Hizbullah melancarkan serangan lintas perbatasan ke wilayah Israel sebagai solidaritas untuk Hamas yang melancarkan serangan terhadap Tel Aviv pada 7 Oktober 2023.
Menurut penghitungan AFP yang didasarkan pada data Kementerian Kesehatan Lebanon, sedikitnya 1.754 orang tewas akibat rentetan serangan Israel di Lebanon yang meningkat sejak 23 September lalu. Jumlah korban tewas sebenarnya diperkirakan lebih tinggi dari angka tersebut.
Militer Israel, dalam pernyataannya, mengakui telah kehilangan 37 tentaranya yang tewas dalam pertempuran di Lebanon bagian selatan sejak operasi darat menargetkan Hizbullah sejak awal bulan ini.