Banjiri Pasar di Batam, Bawang Impor Bikin Emak-emak Happy

Banjiri Pasar di Batam, Bawang Impor Bikin Emak-emak Happy
Salah satu lapak penyedia komoditas pangan di Kawasan Pasar Botania 2, Batam Center, Selasa (30/8/2022)

GLOBALKEPRI.COM. BATAM - Beredarnya sejumlah komoditas pangan seperti bawang Birma, wortel dan kentang dari negeri tetangga, menjadi keuntungan tersendiri bagi warga Batam, khususnya kaum emak-emak.

Bukan tanpa alasan, bagi ibu rumah tangga dan pedagang kecil, masuknya komoditas pangan dari luar negeri yang beredar di hampir semua pasar di Kota Batam, memberikan keuntungan tersendiri, karena harganya jauh lebih murah dibandingkan komoditas pangan petani lokal.

Sutini, salah satu warga Batam yang kerap berbelanja di Pasar Botania 2, mengatakan, di Batam punya keunikan tersendiri terkait komiditas pangan, ada yang produk dari petani lokal, ada juga dari luar negeri.

"Bawang merah Birma bisa separuh harga dari bawang merah yang dari Brebes, ni kan sangat membantu. Kalau rasa sih emang lebih enak bawang lokal. Tetapi di saat zaman lagi susah begini, kita utamakan yang murah dululah," ujar Sutini, saat berbelanja di salah satu kios Pasar Botania 2, Selasa (30/8/2022).

Bagi Sutini, bagaimana barang tersebut bisa masuk dan beredar di Kota Batam, bukan urusan para kaum ibu-ibu, terpenting bisa didapat dengan harga murah.

Tidak hanya jenis bawang, jenis kentang dan wortel juga ada dua macam yang beredar di kota Batam, ada yang lokal ada yang impor.

"Legal tak legal kan bukan urusan kami. Yang kami tau, hampir semua pasar di Batam barang ini ada. Yang jelas barang dari luar sangat membantu mengurangi pengeluaran dapur kami," terang Sutini.

Masih di Kawasan Pasar Botania 2, salah seorang pedagang yang tidak mau disebutkan namanya, menuturkan, secara kualitas, komiditas hasil dari petani lokal lebih baik. Namun dari segi harga, bawang, wortel dan kentang impor ini jauh lebih murah.

"Bisa selisih 50-70 persen harganya, lebih murah yang impor, pedagang kecil semacam pedagang ayam penyet sangat terbantu dengan adanya yang impor. Legal maupun ilegal bukan urusan masyarakat," jelasnya.

Sebagai perbandingan harga, bawang Birma (impor) berkisar Rp 13 ribu per kilogram, sementara bawang lokal Rp 28 ribu per kilogram. Kentang impor berkisar Rp 11 ribu per kilogram, sementara kentang lokal (dari medan) Rp 17-19 ribu per kilogram.

"Wortel impor cantik mulus harga berkisar Rp 21 ribu per kilogram, sementara wortel lokal yang penampilannya kurang menarik, harga berkisar Rp 29-31 ribu per kilogram. Tentu pembeli cari yang lebih murah, meski ada sebagian yang mengutamakan kualitas," tutup pedagang yang menjajakan komoditas pangan impor itu.
 

#Ekonomi & Bisnis

Index

Berita Lainnya

Index