GLOBALKEPRI.COM. BINTAN - Bupati Bintan, Roby Kurniawan berharap seluruh masyarakat serta FKPD dan juga beberapa instansi, organisasi, Tagana, Palang Merah Indonesia maupun lainnya, untuk senantiasa siaga penanggulangan bencana.
"Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah wajib melaksanakan pengawasan terhadap seluruh tahap penanggulangan bencana berdasarkan Undang Undang nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana," tegas Roby Kurniawan, saat menjadi pembina Apel Kesiapsiagaan Bencana Alam dan Antisipasi Bencan di Halaman Kantor Bupati Bintan, Selasa (15/11/2022).
Dikatakannya, Negara Kesatuan Republik Indonesia memiliki kondisi geografis, geologis, hidrologis dan demografis yang memungkinkan terjadinya bencana. Baik yang disebabkan oleh faktor alam maupun faktor non alam, hingga faktor manusia yang menyebabkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
Berdasarkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) prospek hujan, beberapa bulan ke depan diperkirakan kejadiannya akan semakin meningkat setiap bulannya, puncaknya diperkirakan di November sampai Desember 2022 seluruh wilayah Kepulauan Riau khususnya di Kabupaten Bintan.
"Dari historis frekuensi hujan deras, yang disertai dengan petir dan angin kencang, juga meningkat dan disertai dengan air laut naik penuh," katanya.
Potensi terjadinya banjir tidak dapat dihindari, oleh karena itu untuk mengantisipasi timbulnya bencana perlu mengambil tindakan pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi situasi tersebut.
Bintan sesuai hasil kajian memiliki tingkat kerawanan risiko, serta potensi yang tinggi terhadap bencana seperti banjir, cuaca ekstrim, puting beliing, kebakaran lahan dan kekeringan hutan. "Instansi terkait dan lembaga swadaya dalam hal kesiapsiagaan, perlu meningkatkan partisipasi dan komunitas, serta masyarakat dalam penanggulangan bencana. Seluruh masyarakat untuk lebih peduli lingkungan, sebagai usaha penanggulangan bencana," harapnya.
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
