Terima Keluhan Warga, Komisi I DPRD Batam Tinjau Proyek Apartemen Ciputra

Terima Keluhan Warga, Komisi I DPRD Batam Tinjau Proyek Apartemen Ciputra
Sidak Komisi I DPRD Batam ke Perumahan Bukit Mas, Nagoya

GLOBALKEPRI.COM. BATAM - Komisi I DPRD Batam meninjau proyek pembangunan Apartemen Ciputra di Kawasan Nagoya guna menanggapi keluhan Warga Perumahan Bukit Mas karena penggunaan jalan perumahan sebagai akses kendaraan alat berat, Kamis (1/12/2022).

Ketua Komisi I DPRD Batam, Lik Khai yang turun langsung ke lokasi mengatakan sangat mendukung pembangunan Kota Batam, bahkan berterimakasih kepada investor yang serius melakukan pembangunan.

Namun, warga sekitar pembangunan juga harus diperhatikan, jangan sampai kenyamanan dan ketertiban warga terganggu aktifitasnya. Terkait semua perizinan, dalam waktu dekat pihaknya akan mempertanyakan ke pihak perusahaan atau pengembang proyek tersebut.

"Ciputra itu bukanlah perusahaan kecil. Tapi ingat, pembangunan jangan sampai merugikan warga. Saya juga sudah tanya warga terkait izin sepadan, mereka bilang tidak ada. Dan juga, jangan jalan warga yang di pakai, proyek juga seharusnya berpagar, belum lagi paritnya saya lihat itu berbahaya sama warga, apalagi kalau ada anak-anak," kata Lik Khai.

Ana, Ketua RW 04, Kelurahan Lubuk Baja Kota yang baru seminggu menjabat mengatakan, bersama sejumlah warga sudah menyampaikan keluhan secara tertulis kepasa pihak kelurahan Lubuk Baja kota, bahkan sampai ke kecamatan Lubuk Baja. Namun, hingga saat ini belum ada mediasi dari pihak kontraktor bersama warga sesuai yang dijanjikan.

"Kami sudah layangkan surat, ke lurah dan camat, kata mereka mau difasilitasi, tapi sampai hari ini, tidak ada juga. Makanya kami hubungi anggota dewan untuk melihat langsung kondisi perumahan kami," ujar Ana.

Sementara, Eva, warga perumahan Bukit Mas juga mengeluhkan aktifitas dari pengerjaan apartemen Ciputra. Menurutnya, alat berat dari proyek tersebut yang keluar masuk dengan menggunakan jalan perumahan sangat menggangu warga, selain kebisingan dan debu dari proyek tersebut, rumah warga yang berhadapan langsung dengan proyek itu juga kesulitan keluar masuk dengan menggunakan kendaraan pribadi.

"Kalau mobil besar mereka masuk, dan parkir lama, kendaraan kami sudah susah keluar masuk di rumah kami sendiri, kadang kami malah dibentak-bentak lagi sama orang proyeknya," ungkap Eva.

Senada, Krishnawan (68) juga mengisahkan, pernah mendapatkan intimidasi oleh oknum pekerja proyek. Dikatakannya, oknum pekerja proyek terkadang meletakkan besi proyek sembarangan di tengah jalan, dan itu sangat menggangu, disaat ia permisi mau lewat, bukan kata maaf yang ia terima, melainkan bentakan dan kata kasar yang keluar dari oknum pekerja proyek tersebut.

"Saya ini sudah tua, masa saya mau lewat mau ke rumah sendiri gak bisa, saat itu ada besi melintang, saya bilang tolonglah dirapikan, malah saya dibentak, suruh cari jalan lain," keluh Krishnawan.

Sejumlah Anggota komisi l DPRD Batam ikut hadir dalam kegiatan peninjauan ke perumahan Bukit Mas, diantaranya, Utusan Sarumaha, Muhammad Fadhli, Safari Ramadhan, Erikson Pasaribu, dan beberapa Staf komisi I DPRD Batam.

#Politik

Index

Berita Lainnya

Index