Stok Beras Mulai Menipis, Distributor di Batam Usulkan Buka Kran Impor

Stok Beras Mulai Menipis, Distributor di Batam Usulkan Buka Kran Impor
Sekda Batam, Jefridin Hamid (tengah) usai rapat bersama Asosiasi Distributor Batam, membahas ketersediaan beras, Kamis (16/2/2023). (Ist)

GLOBALKEPRI.COM. BATAM - Pemko Batam bersama Asosiasi Distributor menggelar rapat tertutup membahas ketersediaan beras hingga Idul Fitri mendatang.

Rapat tersebut berlangsung di Lanti IV Kantor Wali Kota Batam, dipimpin Sekda Jefridin Hamid, Kamis (16/2/2023).

Dalam rapat itu terungkap ketersediaan beras di Batam dipastikan masih ada, tetapi stok sudah mulai menipis, sehingga perlu dilakukan antisipasi baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Ketua Asosiasi Distributor Batam, Aryanto, mengatakan saat ini stok beras untuk Kota Batam masih mencukupi hingga bulan puasa dan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Untuk kebutuhan beras masyarakat Batam sendiri mencapai 12 ribu ton per bulan.

"Stok ada, tetapi menipis, makanya harus ada langkah antisipasi dalam pemenuhan beras di Batam," ujarnya usai menghadiri rapat tersebut.

Untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat Kota Batam, kata Ariyanto, bersama asosiasi pihaknya akan menambah pasokan semaksimal mungkin. Untuk jangka pendek, penambahan pasokan beras yang didatangkan dari Cibinong dan Medan, yang selama ini sudah terjalin hubungan.

Namun, dalam jangka panjang ada wacana dari Asosiasi Distributor bersama Pemko Batam untuk melakukan impor beras. Akan tetapi, kebijakan impor ini merupakan kewenangan Pemerintah Pusat. Terkait jumlah impor beras tersebut, pihaknya belum mengetahui secara pasti berapa kuota untuk Kota Batam.

"Kalau stok menipis tentu harus ada solusinya. Salah satunya nambah pasokan. Yang penting jangan sampai kosong. Ini yang harus kita pastikan dan jaga," tegas Aryanto.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Batam, Jefridin Hamid, mengatakan untuk beras saat ini tengah menjadi perhatian bagi Batam. Beras merupakan makanan pokok yang harus ada, dan tidak boleh kosong.

"Di Jawa sudah ada kenaikan Rp 2-3 ribu per kilogram. Ini yang harus kita waspadai," ujarnya.

Beberapa waktu lalu, Sekda bersama Tim TPID melakukan sidak, dan menemukan stok pangan aman, namun sudah mulai menipis. Untuk itu, pihaknya mengumpulkan distributor dan rapat bersama untuk membahas bersama.

Batam harus melakukan tindakan pencegahan atau langkah strategis. Agar jangan ada kenaikan beras. Salah satunya mungkin, adalah membuka kran impor beras.

"Itu bisa saja terjadi. Namun kami tetap mengupayakan pasokan dalam negeri dulu. Kita berdoa, daerah penghasil jangan mengalami gagal panen, sehingga pasokan tetap lancar, dan stok tersedia. Agar harga tidak naik," tutupnya.

#Kepri

Index

Berita Lainnya

Index