GLOBALKEPRI.COM. BATAM — Upaya pelestarian budaya Melayu di Kota Batam mendapat angin segar. Lembaga Adat Melayu (LAM) Kota Batam resmi mendukung penerapan Peraturan Wali Kota Batam Nomor 16 Tahun 2025 tentang Kurikulum Muatan Lokal Seni Budaya Melayu, yang salah satu poin utamanya adalah menghidupkan kembali Tulisan Arab Melayu atau aksara Jawi di dunia pendidikan.
Langkah strategis ini menjadikan Tulisan Arab Melayu sebagai materi pembelajaran di jenjang PAUD hingga sekolah dasar. Ketua Umum LAM Kota Batam, YM. H. Raja Muhamad Amin, menekankan bahwa ini adalah bagian dari pelestarian jati diri dan warisan peradaban Melayu.
“Ini bukan sekadar huruf. Ini simbol peradaban. Dulu tulisan ini hadir di istana-istana, dalam kitab, surat resmi kerajaan, dan karya sastra. Kini, kita kembalikan dia ke ruang kelas, agar anak-anak kita mengenal akar budayanya,” ujar Raja Muhamad Amin.
Tulisan Arab Melayu adalah sistem aksara berbasis huruf Arab yang telah disesuaikan dengan fonetik bahasa Melayu. Aksara ini pernah berjaya sejak abad ke-14 dan menjadi media utama dalam penyebaran ilmu pengetahuan, hukum adat, serta pemerintahan di wilayah Kesultanan Melayu seperti Riau-Lingga dan Johor.
Namun, seiring modernisasi dan dominasi huruf Latin, keberadaan aksara ini mulai terpinggirkan. Melalui kebijakan baru ini, LAM Batam berupaya menjembatani kembali generasi muda dengan akar budaya leluhur lewat jalur pendidikan formal.
“Bukan hanya soal melestarikan tulisan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam naskah-naskah lama — moral, etika, dan pandangan hidup orang Melayu,” tambah Raja Muhamad Amin.
Dukungan penuh LAM Batam terhadap kebijakan ini mencerminkan sinergi antara pemerintah daerah dan lembaga adat dalam menjaga warisan budaya lokal. Perwako No. 16 Tahun 2025 menjadi dasar hukum penguatan kurikulum muatan lokal yang berbasis budaya.
Dengan langkah ini, Batam tidak hanya dikenal sebagai pusat pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau, tetapi juga sebagai kota yang aktif melestarikan identitas budaya Melayu.
Dari istana ke ruang kelas, dari naskah ke buku pelajaran—LAM Batam memastikan aksara Arab Melayu tetap hidup, berakar, dan dikenali oleh generasi masa depan.