GLOBALKEPRI.COM, TANJUNGPINANG — Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Kabupaten Bintan bersama Dewan Pimpinan Pusat Gaung Anak Negeri (DPP GAN) Kepri menggelar diskusi publik bertajuk Ngobrol Perkara Indonesia (Ngopi) dengan tema "Menggugat Premanisme di Era Digital", pada Rabu (28/5/2025), di Kedai Kopi Batman, Tanjungpinang.
Kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen SMSI Bintan dalam mendukung gerakan nasional melawan premanisme, khususnya yang kini menjalar ke dunia digital dan media sosial.
Acara ini menghadirkan dua pemateri utama, yakni Ketua SMSI Bintan, Ramdan, serta Iptu Surya dari Polres Bintan. Sejumlah tokoh LSM, mahasiswa, hingga pegiat media turut hadir, menciptakan ruang diskusi yang terbuka dan inklusif.
“Premanisme digital adalah bentuk baru dari ancaman sosial yang harus kita waspadai bersama. Ruang digital seharusnya menjadi tempat aman untuk bertukar pikiran, bukan untuk intimidasi,” ujar Ramdan.
Ketua GAN Kepri, Juandi, dalam pemaparannya menegaskan bahwa premanisme merupakan fenomena sosial yang kompleks dan kini telah masuk ke berbagai lini kehidupan, termasuk media sosial.
“Premanisme tak hanya mengganggu keamanan, tapi juga stabilitas politik dan sosial. Era digital membuat praktik ini semakin tak terbatas,” katanya.
Diskusi ini menjadi momentum penting untuk mendorong edukasi, kolaborasi, dan peningkatan literasi digital dalam masyarakat, agar mampu mengenali dan melawan bentuk-bentuk premanisme modern.
Lebih dari sekadar forum, kegiatan ini menunjukkan sinergi antara masyarakat sipil, aparat penegak hukum, dan insan pers dalam membangun ruang publik yang sehat, aman, dan bebas dari kekerasan verbal maupun intimidasi daring.