GLOBALKEPRI.COM, BATAM – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Batam bersama Dinas Pendidikan (Disdik) Batam tengah mempersiapkan langkah konkret untuk melindungi dunia pendidikan dari teror oknum wartawan yang kerap bertindak seperti preman. Salah satunya dengan membentuk Satgas PWI Batam, yang akan menjadi wadah aduan masyarakat dan sekolah jika menghadapi intimidasi yang mengatasnamakan profesi wartawan.
Kepala Disdik Batam, Tri Wahyu Rubianto, menegaskan bahwa kehadiran satgas ini merupakan bentuk perlindungan terhadap kepala sekolah dan guru agar bisa bekerja secara maksimal tanpa tekanan eksternal.
“Saya ingin kepala sekolah dan guru bekerja dengan tenang, fokus, dan tanpa rasa was-was. Situasi harus tetap kondusif,” ujarnya saat menerima audiensi dari PWI Batam, Rabu (28/5/2025).
Dalam waktu dekat, Disdik dan PWI Batam akan menggelar diskusi khusus bersama aparat penegak hukum (APH) dan menghadirkan narasumber dari kejaksaan. Acara tersebut akan diikuti seluruh kepala sekolah se-Kota Batam.
Ketua PWI Batam, M A Khafi Anshary, menegaskan bahwa pembentukan Satgas PWI bukan untuk membungkam kritik, melainkan untuk menjaga marwah profesi wartawan dari tindakan-tindakan yang mencoreng nama baik jurnalistik.
“Kami sepakat mempersempit ruang gerak para oknum. Ini bukan kriminalisasi pers, tapi menjaga marwah jurnalisme,” kata Khafi.
Khafi juga menambahkan bahwa PWI Batam akan tetap menjalankan fungsi kontrol sosial secara adil. Jika terdapat pelanggaran di lingkungan sekolah, PWI juga akan menyuarakan hal tersebut sesuai dengan kode etik jurnalistik.
Satgas PWI Batam: Garda Terdepan Hadapi Premanisme Berkedok Wartawan
Satgas PWI Batam akan menjadi garda terdepan dalam menindaklanjuti laporan masyarakat, sekaligus menjadi mediator dan edukator sebelum permasalahan dibawa ke jalur hukum. Satgas ini akan menerima pengaduan terkait pelanggaran etik oleh oknum wartawan, khususnya yang meresahkan dunia pendidikan.
Dukungan terhadap pembentukan Satgas ini datang dari berbagai pihak, termasuk Ketua Dewan Penasehat PWI Kepri, Marganas Nainggolan, yang juga dikenal sebagai wartawan senior nasional.
“Langkah PWI Batam ini satu-satunya di Indonesia. Ini bentuk keberpihakan nyata pada para pendidik. Kita harus bela habis-habisan guru-guru dari premanisme berkedok pers,” tegas Marganas.
Mengembalikan Marwah Wartawan Sebagai Pilar Demokrasi
Langkah cepat yang diambil PWI Batam ini diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan publik terhadap profesi wartawan sebagai penyampai informasi, pendidik, sekaligus pengawas sosial. Inisiatif ini juga menunjukkan bahwa pers sejati berdiri untuk kebenaran dan keadilan, bukan sebagai alat tekanan.
Dengan hadirnya Satgas PWI Batam, dunia pendidikan diharapkan bisa kembali tenang dan fokus dalam mencetak generasi masa depan tanpa gangguan dari pihak-pihak yang mencemari profesi jurnalistik.