Menu MBG di SDN 001 Batuaji Tuai Keluhan, Kadisdik Batam Pastikan Pengawasan Diperketat

Menu MBG di SDN 001 Batuaji Tuai Keluhan, Kadisdik Batam Pastikan Pengawasan Diperketat
Menu MBG di SDN 001 Batuaji Tuai Keluhan, Kadisdik Batam Pastikan Pengawasan Diperketat

GLOBALKEPRI.COM, BATAM – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 001 Batuaji menjadi sorotan publik usai beredarnya video viral di media sosial yang menampilkan porsi makanan dinilai terlalu sedikit. Video yang diunggah pada Senin (22/9/2025) itu memicu keluhan para orang tua siswa karena menu terlihat kurang menarik dan tak sesuai standar.

Dalam video tersebut, menu MBG hanya berisi sepotong tahu goreng, sepotong daging, tiga potong kentang goreng, sedikit sayuran, satu buah pisang, dan saus sambal sachet. Kondisi itu membuat banyak orang tua menilai porsi makanan tidak layak untuk anak sekolah.

Kadisdik Batam Turun Langsung ke Lokasi

Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Batam Hendri Arulan langsung meninjau SDN 001 Batuaji dan dapur Sentra Produksi Pangan Gizi (SPPG) yang memasok menu MBG ke wilayah tersebut, Rabu (24/9/2025).

“Atas arahan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batam, kami turun langsung melihat kondisi di lapangan. Kami meminta Kepala SPPG untuk lebih serius mengawasi proses produksi makanan sebelum dikirim ke sekolah,” tegas Hendri.

Hendri mengakui adanya kesalahan penyajian, terutama pada menu kentang yang awalnya direncanakan sebagai uji coba pengganti nasi. Namun, porsi yang terlalu sedikit dan cara memasak yang kurang menarik membuat anak-anak tidak berselera.

“Variasi menu boleh saja, tetapi standar takaran dan kualitas gizi tidak boleh berkurang. Tiga potong kentang jelas tidak sebanding dengan seporsi nasi. Jika kentang diolah lebih menarik, seperti dibuat crispy, anak-anak tentu lebih tertarik,” jelasnya.

Kadisdik menegaskan pihaknya akan memperketat pemantauan agar kejadian serupa tidak terulang. “Anak-anak harus mendapatkan makanan MBG yang enak, bergizi, dan porsinya cukup. Ini penting untuk mendukung tumbuh kembang mereka dan mencetak generasi cerdas,” tegasnya.

Kesalahan Gramasi Jadi Penyebab Utama

Kepala Kelompok Kecamatan (Kapokcam) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Batuaji Chantika Afrilia, menjelaskan masalah utama bukan hanya variasi menu, tetapi takaran gramasi yang salah. Menurut standar, porsi kentang untuk anak minimal 100 gram atau sekitar tujuh potong, sementara untuk dewasa 150–200 gram.

“Yang kemarin porsinya di bawah standar, jadi wajar kalau orang tua menilai tidak layak. SPPG di Batuaji memang baru berjalan sehingga masih ada kekeliruan dalam menghitung gramasi. Dari sisi pengolahan sebenarnya sudah benar, hanya perhitungan porsinya yang salah,” ungkapnya.

Untuk mencegah kejadian serupa, pihaknya akan mengumpulkan seluruh dapur MBG di Batuaji dan memberikan edukasi ulang mengenai standar gramasi. “Kami juga akan memperketat pengawasan agar tidak ada makanan basi dan porsi benar-benar sesuai standar,” tambah Chantika.

Pengakuan dan Evaluasi dari Pihak SPPG

Kepala SPPG Pandawa Batuaji, Ramadhan, juga mengakui adanya kelalaian. Menu kentang yang seharusnya menjadi tes food tidak berjalan sesuai rencana.

“Prediksi kami harusnya bagus, tetapi hasil masakan pagi hari tidak sesuai harapan. Karena keterbatasan waktu, kami tidak sempat memasak nasi, sementara stok kentang juga semakin menipis. Akhirnya relawan mengurangi porsi agar makanan cukup untuk 2.800 siswa. Ini kelalaian kami,” jelas Ramadhan.

Ia berjanji pihaknya akan melakukan evaluasi total agar kesalahan serupa tidak terulang. “Ke depan, porsi dan standar gizi akan lebih kami perhatikan. Tidak boleh lagi ada menu yang kurang atau tidak sesuai takaran,” tegasnya.

Komitmen Perbaikan

Dinas Pendidikan Kota Batam memastikan program MBG tetap berjalan dengan pengawasan ketat. Hendri menekankan pentingnya kualitas dan kecukupan gizi dalam setiap menu yang disajikan.

“Program MBG adalah komitmen pemerintah untuk mendukung gizi anak-anak Batam. Kami akan memastikan setiap siswa menerima makanan yang sehat, bergizi, dan sesuai standar agar tujuan program tercapai,” pungkasnya.

#Kepri

Index

Berita Lainnya

Index