KBRG Kepri Resmi Dikukuhkan, Angkat Tradisi Adat Minangkabau dan Makan Bajamba

KBRG Kepri Resmi Dikukuhkan, Angkat Tradisi Adat Minangkabau dan Makan Bajamba
Caption: Gubernur Kepri H Ansar Ahmad menyerahkan bendera pataka kepada H Nurman Dt Rajo Basa saat pengukuhan Keluarga Besar Rumah Gadang (KBRG) Kepri di Ballroom D Golden Prawn Kota Batam, Sabtu (27/9/2025).

GLOBALKEPRI.COM, BATAM – Keluarga Besar Rumah Gadang (KBRG) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) resmi dikukuhkan melalui prosesi adat Minangkabau yang penuh makna di Ballroom D Golden Prawn, Bengkong, Batam, Sabtu (27/9/2025). Pengukuhan ini menjadi momen bersejarah karena memadukan kekayaan budaya Minang dengan nuansa kekeluargaan yang hangat.

Sejak pintu masuk, tamu disambut interior bergaya rumah gadang khas Minangkabau. Para undangan duduk bersila di lantai, sementara para penghulu dan datuk hadir mengenakan busana adat. Tamu pria tampak mengenakan baju teluk balango atau baju koko yang dipadukan dengan sarung diselempangkan di leher, menambah kesan kental adat Minang dalam setiap detail acara.

Ketua KBRG Kepri pertama, H. Nurman HMN Dt Rajo Basa, dikukuhkan langsung oleh Ketua Lembaga Kerapatan Adat Alam Minangkabau (LKAAM) Prof. Dr. Fauzi Bahar Dt. Nan Sati bersama Gubernur Kepri H. Ansar Ahmad, SE, MM. Hadir pula Ketua Harian LKAAM Sumbar Amril Amir Dt. Lelo Basa. Prosesi pengukuhan semakin istimewa karena dirangkaikan dengan acara melewakan gelar adat kepada Nurman Dt. Rajo Basa, usai sebelumnya menerima gelar tersebut di kampung halamannya, Pariaman, Sumatera Barat.

Selama acara, rangkaian sambah-manyembah dan petatah-petitih adat disampaikan penuh filosofi. Para tamu juga diajak menikmati tradisi makan bajamba, yaitu makan bersama dalam satu piring besar berdiameter sekitar 50 sentimeter yang disebut jamba. Setiap jamba dinikmati lima hingga enam orang, mencerminkan kebersamaan dan kekompakan masyarakat Minang.

Dalam sambutannya, Prof. Fauzi Bahar mengapresiasi lahirnya KBRG Kepri sebagai rumah bersama bagi seluruh perantau Minang. “Banyak organisasi Minang di perantauan, baik kedaerahan, suku, maupun bundo kanduang. KBRG ini hadir sebagai pemersatu, menjadi payung besar bagi seluruh keluarga Minang di Kepri. Seperti pepatah, sadanciang bak basi, seciok bak ayam, kita harus kuat dan bersatu,” ujarnya.

Gubernur Kepri Ansar Ahmad menegaskan bahwa masyarakat Kepri adalah contoh kerukunan antar-suku. “Kepri terdiri dari banyak etnis, termasuk Minang yang jumlahnya mencapai sekitar 10,7 persen. Hebatnya, semua hidup rukun dan penuh solidaritas. Inilah kekuatan yang harus terus dijaga,” ucap Ansar yang hadir bersama istrinya, Dwi Kumala Sari, mengenakan busana adat Minang.

Wadah Pemersatu Perantau Minang

KBRG Kepri lahir dari gagasan sembilan pimpinan organisasi Minang dari tujuh kabupaten/kota di Kepri. Melalui Musyawarah Besar (Mubes) pada 11 Mei 2025 di Pacific Palace Hotel Batam, mereka sepakat membentuk wadah koordinasi yang mempersatukan seluruh paguyuban Minang. H. Nurman dipercaya menjadi ketua pertama bersama 12 tokoh Minang lainnya.

Nurman menegaskan, KBRG bukanlah induk dari organisasi yang sudah ada, melainkan sarana silaturahmi dan koordinasi. “Rumah gadang ini untuk saling mendukung, menguatkan, dan melestarikan adat Minangkabau di perantauan,” ujarnya.

Dengan pengukuhan ini, KBRG Kepri diharapkan menjadi simbol persatuan dan kekuatan budaya Minangkabau, sekaligus mempererat tali persaudaraan seluruh perantau Minang di Kepulauan Riau.

#Kepri

Index

Berita Lainnya

Index