GLOBALKEPRI.COM, BATAM – Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Riau, Iman Sutiawan, merayakan ulang tahunnya yang ke-50 dengan suasana penuh kehangatan dan makna. Perayaan sederhana itu digelar di kediamannya, kawasan Patam Lestari, Sekupang, pada Kamis siang (6/11/2025).
Acara yang berlangsung khidmat tersebut dihadiri keluarga besar, sahabat dekat, sejumlah anggota DPRD Kepri dan DPRD Kota Batam, Kepala Kemenag Batam, para tokoh masyarakat, serta santri dari berbagai pesantren.
Suasana haru sekaligus membanggakan tercipta ketika Iman Sutiawan membacakan puisi berjudul “Doa dari Seberang Samudera”, karya sastrawan dan komisioner KPID Kepri, Ramon Damora. Dengan penghayatan mendalam, Iman membacakan bait-bait puisi yang menggambarkan keteguhan seorang anak pulau yang tumbuh dengan nilai-nilai ketulusan dan kesetiaan terhadap tanah kelahirannya.
“Puisi ini sangat menyentuh. Saya membacanya dengan hati, karena menggambarkan perjalanan hidup seorang anak pulau seperti saya,” ujar Iman usai acara.
Sebagai putra asli Pulau Kasu, Kecamatan Belakang Padang, Batam, Iman mengaku merasa tersentuh dengan makna yang terkandung dalam puisi tersebut. Baginya, karya Ramon Damora itu bukan sekadar sastra, tetapi juga refleksi tentang perjuangan masyarakat pesisir dan hinterland yang membentuk jati diri Kepulauan Riau.
Dalam salah satu baitnya, tertulis kalimat penuh makna:
“Pulau adalah darahku. Dan kami mengerti: darah itu adalah laut yang tak pernah selesai mengajarkan makna pulang.”
Kalimat itu, menurut Iman, mencerminkan filosofi hidupnya yang selalu menjadikan laut bukan sebagai batas, melainkan jembatan bagi kehidupan.
Sebagai Ketua Partai Gerindra dan Ketua DPRD Kepri periode 2024–2029, Iman Sutiawan dikenal sebagai sosok yang konsisten memperjuangkan pemerataan pembangunan di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil. Sebelum menjabat di tingkat provinsi, ia dua kali dipercaya sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Batam periode 2014–2019 dan 2019–2020.
“Saya hanya ingin laut tidak lagi menjadi batas bagi manusia. Laut harus menjadi pemersatu,” tuturnya penuh keyakinan.
Perayaan ulang tahun tersebut ditutup dengan doa bersama, ramah tamah, dan hiburan sederhana, tanpa kemewahan, namun penuh makna. Kehangatan keluarga dan persahabatan terasa kuat, menggambarkan sosok Iman yang rendah hati dan dekat dengan masyarakat.
Puisi “Doa dari Seberang Samudera” menjadi simbol perjalanan hidup Iman Sutiawan — seorang anak pulau yang tumbuh menjadi pemimpin dengan hati yang tenang, berjiwa laut, dan berkomitmen mengabdi untuk Kepri tercinta.
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
.jpeg)
