PWI Kepri–PWI Batam Gelar “Malam Sastra Sumatera Luka”, Solidaritas untuk Korban Banjir Aceh, Sumut dan Sumbar

PWI Kepri–PWI Batam Gelar “Malam Sastra Sumatera Luka”, Solidaritas untuk Korban Banjir Aceh, Sumut dan Sumbar
Ketua PWI Kepri Saibansyah Dardani

GLOBALKEPRI.COM, BATAM – Kepedulian terhadap korban banjir bandang dan longsor di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menggema di Kota Batam melalui kegiatan “Malam Sastra Sumatera Luka” (MSSL). Acara ini digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kepulauan Riau bersama PWI Kota Batam, berkolaborasi dengan Komunitas Seni Rumahitam, di Suratan Coffee & Resto, Sabtu (6/12/2025).

Meski dipersiapkan dalam waktu singkat, malam sastra tersebut mendapat sambutan luas dari masyarakat, khususnya warga Batam asal Aceh, Sumut, dan Sumbar. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ruang ekspresi seni, tetapi juga sarana penggalangan donasi sebagai bentuk empati atas bencana yang melanda sejumlah wilayah di Pulau Sumatera.

Ketua Panitia sekaligus Presiden Komunitas Rumahitam, Tarmizi, menegaskan bahwa MSSL merupakan ikhtiar PWI dan kalangan seniman untuk hadir bersama masyarakat di tengah duka. Ia menyampaikan, puisi menjadi medium perlawanan nurani sekaligus kritik sosial terhadap rusaknya tata kelola lingkungan.

“Puisi yang lahir dari bencana bukan tentang keindahan, tetapi tentang kemarahan dan keprihatinan,” ujar Tarmizi, yang juga menjabat Ketua Bidang Budaya PWI Provinsi Kepri.

Dalam pembacaan puisinya, Tarmizi menyuarakan kritik tajam terhadap praktik perusakan lingkungan dan lemahnya pengawasan, yang dinilai memperparah dampak bencana alam.

Ketua PWI Provinsi Kepri, Saibansah Dardani, mengapresiasi inisiatif para wartawan dan seniman Batam dalam mengemas kepedulian sosial melalui sastra. Menurutnya, kegiatan bertema “Puisi Menggalang Donasi” ini menjadi bukti bahwa pers tidak hanya hadir sebagai penyampai informasi, tetapi juga bagian dari solusi kemanusiaan.

“Ini wujud cinta dan kepedulian kita kepada saudara-saudara yang sedang diuji musibah di Aceh, Sumut, dan Sumbar,” kata Saibansah.

Pada kesempatan tersebut, Saibansah menerima titipan donasi dari sejumlah tokoh masyarakat Aceh di Batam, di antaranya pengusaha sekaligus pendiri ARC Fondation Dian Amri, pengusaha kuliner Tengku Nasruddin, Tenaga Ahli Kementerian Haji dan Umrah RI Putera Batubara, Ketua SMSI Kepri Rinaldi Samjaya, Ketua MPI Kepri Susanna, Ketua IKWI Kepri, Dewan Pakar PWI Kepri Dedy Suwadha, serta masyarakat Batam yang turut prihatin.

Ketua PWI Kota Batam, Muhammad Khafi, yang turut hadir, menuturkan bahwa malam sastra ini menjadi ruang katarsis bagi insan pers. Banyak jurnalis, kata dia, merasakan ikatan emosional mendalam karena kampung halaman atau sanak keluarga mereka turut terdampak bencana.

Suasana kian menyentuh saat Saibansah Dardani membacakan puisi berjudul “Batam Menandai Getir yang Sama” dengan penghayatan mendalam. Sejumlah penyair Komunitas Rumahitam seperti Hening dan Taring juga tampil membacakan puisi bernuansa kritik sosial.

Tak hanya dari kalangan seniman, Wakil Ketua Perkumpulan Masyarakat Aceh (Permasa) Kota Batam, Sanusi, turut ambil bagian. Meski mengaku berlatar belakang teknik dan belum terbiasa membaca puisi, Sanusi tampil membawakan karya berjudul “Wahai Lelaki Pemanggul Karung Beras”, yang mendapat apresiasi hangat dari hadirin.

Melalui “Malam Sastra Sumatera Luka”, PWI Kepri dan PWI Batam berharap gerakan solidaritas berbasis seni ini dapat terus berlanjut, sekaligus memperkuat kepedulian publik terhadap isu kemanusiaan dan lingkungan.

#Kepri

Index

Berita Lainnya

Index