Anies Gerah sampai Sindir Pihak yang Ingin Menjegalnya, Siapa Dia?

Anies Gerah sampai Sindir Pihak yang Ingin Menjegalnya, Siapa Dia?
Anies Baswedan.

GLOBALKEPRI.COM. JAKARTA - Anies Baswedan akhirnya merespons terkait elektabilitasnya di berbagai survei nasional. Sekian banyak survei, nama Anies sering kali berada di posisi ke tiga, di bawah Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.

Namun, Anies mengaku tak terlalu pedulikan hasil survei. Bakal calon Presiden dari Koalisi Perubahan yang diusung oleh NasDem, PKS dan Demokrat ini justru mempertanyakan hasil survei yang ada.
Menurut Anies, jika hasil survei tersebut dijadikan patokan, namun kenapa ada saja yang berupaya menjegalkan maju Pilpres 2024.

"Ada yang tanya Pak Anies banyak yang jegal-jegal. Mungkin yang jegal-jegal itu sedang mengatakan survei aslinya. Kalau di survei nomor tiga kenapa harus dijegal? Mungkin yang jegal-jegal itu dia tahu hasil asli surveinya," sindir Anies saat menghadiri Milad ke 21 PKS di Kota Yogyakarta, Kamis (18/5).
Hal lain yang membuat Anies tak menjadikan survei sebagai referensi adalah kejadian di Pilgub DKI Jakarta pada 2017 lalu. Kala itu Anies yang berpasangan dengan Sandiaga Uno, mampu memenangkan Pilgub DKI Jakarta meski namanya selalu berada di posisi bawah dalam survei.

"Saat Pilkada Jakarta tidak ada satupun survei yang memenangkan kami. Sampai saat itu saya bilang, 'ini sebenarnya hasil aspirasi masyarakat atau aspirasi penyelenggara survei?'," tutur Anies.

"Survei-survei itu cukup kita jadikan referensi. Jangan sampai menjadi demotivasi. Jangan justru membuat kita khawatir," tambah dia.
Intervensi
Sementara itu, Ketum NasDem Surya Paloh mengaku mendapatkan sejumlah bisikan dari berbagai koleganya. Di balik penetapan tersangka Johnny Plate tersebut ada intervensi politik.
Namun, Paloh mencoba berpikir positif. Tetap yakin bahwa apa yang dilakukan Kejagung sesuai dengan fakta hukum.

"Semoga saja godaan-godaan yang menyatakan kepada saya ini tidak terlepas dari intervensi politik, tidak benar. Ini tidak terlepas dari intervensi kekuasaan, juga tidak benar," kata Paloh di NasDem Tower, Jakarta, Rabu (17/5).

Paloh menegaskan, bisikan tersebut langsung dibantah oleh Paloh. Namun jika benar, dia yakin hukum alam akan membalasnya.

"Ini godaan pada diri saya dan sudah saya katakan tidak benar itu. Kalau benar, mungkin hukum alam nanti yang akan dihadapkan kepada ini," imbuhnya.
Sekali lagi, katanya, NasDem menghargai proses hukum. Kedua, seluruh kader NasDem sudah diingatkan untuk tetap bekerja seperti biasa.

"Tidak mudah terprovokasi, jangan kasih tempat siapapun yang mencoba untuk adu domba kita satu sama lain. Karena kita lebih kedepankan komitmen kita terhadap stabilitas nasional itu jelas komitmen kami," tutur dia.
 

#Politik

Index

Berita Lainnya

Index