Pemilu 2024: Update Survei Elektabilitas Anies Baswedan Terbaru

Pemilu 2024: Update Survei Elektabilitas Anies Baswedan Terbaru
elektabilitas anies baswedan terbaru

GLOBALKEPRI.COM. JAKARTA -  Setelah selesai tugasnya sebagai Gubernur DKI Jakata, Anies Baswedan menjajal peruntungan di Pemilu 2024. Anies memantapkan diri untuk maju Pilpres setelah diusung Partai NasDem sebagai kendaraan politik pertamanya. Tiket Capres pun dipegang setelah PKS dan Demokrat memberikan dukungan.

Nama Anies di survei terbilang moncer. Bersaing di tiga teratas Capres pilihan rakyat bersama Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Kami memotret perkembangan elektabilitas Anies Baswedan yang disajikan lima lembaga survei yakni Indikator Politik, Poltracking, Charta Politika, SMRC dan Litbang Kompas. Berikut ulasannya.
UPDATE HASIL SURVEI ANIES BASWEDAN:

Mei 2023
SMRC

- Elektabilitas Anies Baswedan 20,1 persen

Litbang Kompas

- Elektabilitas Anies Baswedan sebesar 13,6 persen
Charta Politika

- Elektabilitas Anies Baswedan sebesar 23,6 persen

SMRC

- Elektabilitas Anies Baswedan 19,7 persen
ndikator Politik Indonesia

Elektabilitas Anies Baswedan khusus di Jakarta mencapai 42,4 persen

SMRC

- Elektabilitas Anies Baswedan 21,7 persen
Charta Politika Indonesia

- Elektabilitas Anies Baswedan 23 Persen

Lembaga Survei Indonesia

- Elektabilitas Anies sebesar 21 persen
April 2023

Indikator Politik Indonesia

- Elektabilitas Anies sebesar 18,8 persen

Poltracking Indonesia

- Anies Baswedan mendapatkan 20,4 persen

Indikator Politik Indonesia

- Anies Baswedan memperoleh dukungan 15,9 persen

Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC)

- Anies memperoleh dukungan 9,8 persen (simulasi tertutup)

- Anie memperoleh15 persen (simulasi semi terbuka)

Lembaga Survei Indonesia (LSI)

- Anies memperoleh 25,3 persen

Maret 2023

- Indikator Politik

Elaktabilitas Anies 26,8 persen

- SMRC

Anies Baswedan 23,7 persen

Tidak tahu/tidak menjawab ada 12,9 persen
Februari 2023

Simulasi Head to Head

Litbang Kompas melakukan survei pada 25 Januari-4 Februari 2023. Ada tiga tokoh dengan tingkat elektabilitas paling tinggi sebagai capres: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Head to Head Ganjar vs Anies
Ganjar Pranowo: 60,2 persen
Anies Baswedan: 39,8 persen

Head to Head Prabowo vs Anies
Prabowo Subianto: 57,3 persen
Anies Baswedan: 42,7 persen

Januari 2023
- Litbang Kompas

Anies Baswedan 13,1 persen

Desember 2022
- Charta Politika
Anies Baswedan 23,9 persen
Tidak tahu atau tidak menjawab 6,8 persen

- Indikator Politik
Anies Baswedan 22,8 persen
Tidak tahu atau tidak menjawab 9,3 persen

- SMRC
Anies Baswedan 22,8 persen
Tidak tahu atau tidak menjawab 9,3 persen

November 2022
- Poltracking
Anies Baswedan 24,9 persen
Tidak tahu atau tidak menjawab 9,1 persen

- Charta Politika
Anies Baswedan 23,1 persen
Tidak tahu atau tidak menjawab 5,0 persen

- Indikator Politik
Anies Baswedan 23,6 persen
Tidak tahu atau tidak menjawab 9,2 persen

- SMRC
Anies Baswedan 17 persen
Tidak tahu atau tidak menjawab 13,1 persen

Oktober 2022
- SMRC
Anies Baswedan 18,7 persen
Tidak tahu atau tidak menjawab 11,1 persen

- Litbang Kompas
Anies Baswedan 16,5 persen
Tidak tahu 18,3 persen

September 2022
- Indikator Politik
Anies Baswedan 17,4 persen
Tidak tahu atau tidak menjawab 8,1 persen

Agustus 2022
- Poltracking
Anies Baswedan 17,7 persen
Tidak tahu atau tidak menjawab 8,9 persen

- SMRC
Anies Baswedan 14,4 persen
Tidak tahu atau tidak menjawab 15,1 persen
Juni 2022
- Charta Politika
Anies Baswedan 24,6 persen

- Litbang Kompas
Anies Baswedan 12,6 persen

Mei 2022
- Poltracking
Anies Baswedan 16,8 persen
Tidak tahu atau tidak menjawab 10,3 persen

- SMRC
Anies Baswedan 8,2 persen
Tidak tahu atau tidak menjawab 47,3 persen

April 2022
- Charta Politika
Anies Baswedan 20,2 persen
Tidak tahu atau tidak menjawab 7,0 persen

- Indikator Politik
Anies Baswedan 19,4 persen
Tidak tahu atau tidak menjawab 10,1 persen persen

Januari 2022
- Litbang Kompas
Anies Baswedan 14,2 persen


Profil Anies Baswedan
Anies Baswedan termasuk figur intelektual muda di Indonesia. Terhitung sejak 26 Oktober 2014 lalu, sosok pakar kelahiran Kuningan, Jawa Barat ini telah dipercaya mengampu jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada Kabinet Kerja Presiden Jokowi.

Bagi Baswedan, usia dan kepakaran memang tidak perlu berjalan sejajar. Menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada. Pada usia 36 tahun, gelar Doktor dalam Ilmu Politik dari Northern Illinois University sudah disandang. Demikian juga gelar Master dari School of Public Policy, University of Maryland beberapa tahun sebelumnya.  Pendiri gerakan Indonesia Mengajar ini juga berhasil menyandang segudang penghargaan tingkat dunia.

Majalah Foreign Policy terbitan Amerika Serikat menyebut nama Anies Baswedan sebagai salah satu dari 100 Tokoh Intelektual Publik Dunia pada 2008 lalu. Setahun berikutnya, giliran lembaga World Economic Forum (WEF) menyebut pakar, pengamat dan peneliti muda kelahiran 1969 ini sebagai satu dari Pemimpin Muda Dunia Global pada 2009.

 Tidak cukup itu, pada 2010 lalu, Anies Baswedan bahkan memenangi 3 penghargaan internasional sekaligus, masing-masing dari Majalah Foresight terbitan Jepang yang menamai sosoknya sebagai satu dari '20 Pemimpin Masa Depan Dunia', lembaga International Policy Studies (IIPS) Jepang yang menganugerahi Nakasone Yasuhiro Awards dan lembaga Royal Islamic Strategic Studies Centre yang bermarkas di Yordania turut menyebut Baswedan sebagai '500 Muslim Paling Berpengaruh di Dunia'.

 Tidak heran juga, segudang pengalaman dan tingginya kinerja intelektualitas yang dibuktikan peneliti utama dari Lembaga Survey Indonesia ini membuat figur Anies Baswedan kerap diundang ke berbagai pertemuan nasional dan internasional.
Berpegang teguh pada pendirian politiknya sendiri, tidak memihak kekuatan politik tertentu, tak urung netralitas tersebut embuat sosoknya dianggap paling tepat bertindak selaku moderator dalam acara Debat Calon Presiden 2009.  Pada akhir 2009, Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono, bahkan menunjukkan kepercayaan dengan memilih Anies menjadi anggota Tim-8 dalam kasus dugaan pidana terhadap pimpinan KPK saat itu, Bibit dan Chandra.

Ide dan sosok Anies Baswedan juga akrab dikenali melalui program siar stasiun Metro TV, Save our Nation. Selain itu dia juga didapuk menjadi Ketua Komite Etik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).  Anies mengikuti konvensi calon presiden Partai Demokrat. Ia memenuhi undangan konvensi karena bercita-cita melunasi janji kemerdekaan. Bagi Anies, konvensi itu merupakan sebuah panggilan tanggung jawab dan sebuah kehormatan.

Mantan Rektor Universitas Paramadina sempat menjabat juru bicara calon presiden dan wakil presiden Jokowi-JK di pemilu 2014, sekaligus sebagai anggota Tim Transisi.

Setelah program pemerintahan telah terbentuk, Anies diangkat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Tidak sampai akhir masa jabatan, pada 27 Juli lalu, Anies resmi dicopot dari Kemendikbud. Posisinya digantikan oleh Muhadjir Effendy.

Tak berhenti sampai di situ, pada Anies Baswedan memutuskan untuk maju Pilgub DKI 2017. Berpasangan dengan Sandiaga Uno dan didukung Gerindra-PKS, Anies berhasil menumbangkan incumbet saat itu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Harta Kekayaan Anies Baswedan
Dari data LHKPN 2021, Anies Baswedan tercatat memiliki harta Rp 10.955.779.684 (Rp 10,95 miliar). Nilai tersebut hanya bertambah sekitar Rp 40,2 juta dari data pada 2020 yang berjumlah Rp 10.915.550.262 (Rp 10,91 miliar).

Harta kekayaan itu terinci, dengan enam bidang tanah dan bangunan senilai Rp 14.715.962.000 (Rp 14,7 miliar) pada tahun 2021. Kemudian untuk harta bergerak lainnya Rp1,3 miliar, surat berharga Rp61 juta, serta kas dan setara kas Rp1,2 miliar.

Anies juga memiliki harta lainnya senilai Rp659,9 juta dan utang Rp7,6 miliar. Lalu, transportasi senilai Rp 550 juta untuk tiga unit kendaraan. 

#Politik

Index

Berita Lainnya

Index