Menlu Retno: 7.000 Orang Tewas di Gaza, Tak Cukup untuk Gencatan Senjata?

Menlu Retno: 7.000 Orang Tewas di Gaza, Tak Cukup untuk Gencatan Senjata?
Menlu Retno Marsudi (Astrid Meishella/detikcom)

GLOBALKEPRI.COM.JAKARTA - Menlu Retno Marsudi bertemu dengan Menlu Lithuania Gabrielius Landsbergis. Salah satu hal yang dibahas adalah mengenai serangan Israel ke warga sipil di Gaza.

Pertemuan itu di lakukan di gedung Kemenlu, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2023), Retno bertukar pandangan dengan Menteri Luar Negeri Lithuania HE Gabrielius Landsbergis mengenai situasi di Gaza.

"Kami juga bertukar pandangan mengenai situasi yang memburuk di Gaza," kata Retno.

Pertemuan tersebut merupakan dalam rangka peringatan 30 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Lithuania. Retno memanfaatkan momen tersebut untuk mengajak Lithuania menyerukan penghentian serangan Israel terhadap warga sipil di Gaza.

"Saya menghubungi Lituania untuk ikut serta dalam seruan penghentian segera serangan sembarangan terhadap warga sipil, dan untuk menjamin kelangsungan hidup yang aman dan berkelanjutan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan," kata Retno.

Dalam tiga minggu terakhir lebih dari 7.000 orang terbunuh Gaza, 68% adalah perempuan dan anak-anak. Retno lalu mempertanyakan jumlah korban yang terus meningkat apakah jumlah tersebut tidak cukup untuk menghentikan serangan dan melakukan gencatan senjata.

"Dalam tiga minggu, lebih dari 7.000 orang terbunuh Gaza, 68% adalah perempuan dan anak-anak apakah jumlah ini tidak cukup untuk menghentikan pembunuhan, dan memulai gencatan senjata kemanusiaan yang segera, tahan lama, dan berkelanjutan mengarah pada penghentian permusuhan?" ujarnya.

Retno mengajak Lithuania untuk membela keadilan dan kemanusiaan.

"Kita semua harus membela keadilan dan kemanusiaan. Pendudukan ilegal Israel di tanah Palestina harus dilakukan berakhir berdasarkan parameter yang disepakati secara internasional," katanya.(detik.com)

 

#Nasional

Index

Berita Lainnya

Index