Permintaan Maaf Keluarga Lukas Enembe Buntut Ricuh Pengantar Jenazah

Permintaan Maaf Keluarga Lukas Enembe Buntut Ricuh Pengantar Jenazah
Arak-arakan Warga Pengantar Jenazah Lukas Enembe. (Foto: ANTARA FOTO/Gusti Tanati)

GLOBALKEPRI.COM.JAKARTA - Massa pengantar jenazah mantan Gubernur Papua, Lukas Enembe, ricuh di Jayapura. Pihak keluarga almarhum Lukas Enembe menyampaikan permohonan maaf.

Awal mulanya, Pesawat Garuda Indonesia yang membawa jenazah Lukas Enembe tiba di Bandara Sentani, Jayapura, pada Kamis pukul 09.30 WIT pagi. Di luar Bandara, masyarakat hadir menyambut kedatangan mendiang Lukas.

Pihak keluarga setuju jenazah Lukas akan dibawa menggunakan mobil ambulans ke tempat persemayaman di STAKIN, Sentani. Namun massa ingin agar jenazah Lukas diarak dengan berjalan kaki ke tempat persemayaman. Keinginan itu dipenuhi pihak keluarga setelah warga bersikukuh ingin arak-arakan.

Situasi mulai ricuh saat barisan massa paling depan yang mengarak jenazah tiba-tiba melakukan provokasi dengan cara melakukan pelemparan terhadap bangunan. Massa juga membakar mobil warga yang sedang parkir.

Tidak cukup sampai di situ, massa juga melakukan penyerangan terhadap aparat dan juga kendaraan milik aparat. Insiden itu membuat ada aparat yang terluka.

Sejumlah pejabat juga jadi korban luka akibat ricuh tersebut. Penjabat (Pj) Gubernur Papua, Ridwan Rumasukun kepalanya kena lemparan batu dan dijahit di RS Dian Harapan Jayapura.

"Kondisi beliau, alhamdulillah, puji Tuhan stabil ya," kata Kombes Victor D Mackbon kepada detikcom, dilansir detikSulsel, Kamis (28/12).

Adapaun Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri jadi sasaran kekerasan massa. Satu video beredar menampakkan peristiwa kerumunan massa di jalanan dan perekam yang menyebut Kapolda serta ajudannya menjadi sasaran serangan. Untungnya, dia dapat dievakuasi ke tempat aman.

"Kondisi Bapak Kapolda aman ya," ujar Kapolresta Jayapura Kota Kombes Victor Dean Macbon, dilansir detikSulsel, Kamis (28/12/2023).

Sementara itu Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus WA Maclarimboen dirawat usai terkena lemparan batu saat kericuhan pengantaran jenazah Lukas Enembe.

Kerusuhan kedua di Pertigaan Perumnas Waena

Kerusuhan kedua pecah pada petang di kawasan pertigaan Perumnas Waena, Kota Jayapura. Awalnya, massa di Sentani tiba di Expo Waena, pukul 17.00 WIT.

Mereka berkumpul bersama massa yang sudah tiba di lokasi terlebih dahulu. Kemudian, mereka berjalan ke arah kediaman Lukas Enembe di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, tempat pemakaman Lukas Enembe.

Di tengah perjalanan, mereka sampai di pertigaan Perumnas Waena. Kerusuhan tiba-tiba terjadi. Massa pelayat membakar sejumlah rumah toko (Ruko) di kawasan Kota Jayapura ini.

Jumlah Korban Luka dan Kerusakan

Tercatat hingga Kamis (28/12) malam, keriuhan mengakibatkan 14 orang terluka. Ada tujuh aparat mengalami luka-luka akibat kerusuhan di Jayapura.

"Kita dari aparat keamanan ada 7 TNI-Polri, sopirnya Karo Ops, dan tim saya, sopir saya itu juga kena," kata Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri kepada wartawan di Jayapura, seperti dilansir detikSulsel.

Total ada 2 bangunan rusak dan 25 ruko terbakar akibat kerusuhan. Kendaraan-kendaraan juga rusak.

Irjen Mathius juga membeberkan dampak kerusakan imbas kerusuhan yang pertama di STAKIN, Jayapura. Dia mengatakan ada dua unit bangunan yang dirusak massa.

"Pada kejadian di depan STAKIN itu ada 14 korban luka-luka untuk kendaraan 1 mobil dibakar, 5 kendaraan rusak berat, 2 unit bangunan dirusak," ucap Mathius.

Lebih lanjut, dia memaparkan dampak kerusuhan yang kedua di Pertigaan Waena, saat malam hari. Menurutnya, ada 25 unit ruko yang dibakar massa.

"Ini ruko-ruko yang berdempetan dengan asrama intel tentara dari Denintel sehingga terjadi 25 unit rumah (ruko) terbakar untuk total kerugiannya masih dihitung oleh Danrem dan akan dilaporkan ke Panglima," imbuhnya.

Keluarga Lukas Enembe Minta Maaf

Keluarga almarhum Lukas Enembe bicara soal aksi pembakaran sejumlah ruko di Kota Jayapura saat iring-iringan jenazah dari Sentani, Kabupaten Jayapura menuju ke Koya Tengah, Kota Jayapura. Pihak keluarga menyampaikan permohonan maaf.

"Saya atas nama keluarga menyampaikan permohonan maaf yang sedalam dalamnya atas semua peristiwa yang terjadi," kata Yunus Wonda, perwakilan keluarga almarhum Lukas Enembe di Jayapura, dilansir Antara, Jumat (29/12/2023).

Menurut Wonda, pihaknya menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Papua yang telah menerima jenazah almarhum Lukas Enembe dengan baik di Jayapura. Namun pihaknya menyayangkan sejumlah peristiwa ricuh yang terjadi.

"Namun kami sangat menyayangkan ada beberapa peristiwa di Sentani, Waena dan Abepura yang mengakibatkan terjadinya pemukulan dan perusakan ruko serta restoran dan kantor maupun beberapa kendaraan," ujarnya.

Dia mengatakan peristiwa tersebut tentu di luar pemikiran, rencana, dan skenario dari pada pihak keluarga. Sebab sebelumnya telah diatur sesuai arahan gereja dan keputusan Sinode Gereja Injili Di Indonesia (GIDI) Papua.

"Jadi sekali lagi atas nama keluarga kami menyampaikan mohon maaf sebab kami ingin kedamaian dan kehangatan dari seluruh masyarakat Papua dalam mengantarkan jenazah almarhum bapak Lukas Enembe dari Sentani sampai ke Koya," katanya lagi.

Suasana Pemakaman

Jenazah Lukas Enembe telah dimakamkan. Jenazah dikebumikan di kediamannya di Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura.

Proses pemakaman jenazah Lukas Enembe selesai sekitar pukul 14.30 WIT. Sebelum jenazah dimakamkan, pihak keluarga dan gereja menggelar ibadah terlebih dulu.

"Iya, sudah (dimakamkan)," ujar Wakil Ketua I DPR Papua Yunus Wonda dilansir detikSulsel, Jumat (29/12/2023).

Yunus, yang juga anggota keluarga Lukas Enembe, mengatakan, seusai pemakaman, massa yang sebelumnya ikut mengantar masih berada di rumah duka. Setelah semua proses selesai, massa akan pulang ke rumah masing-masing.

"(Massa) masih di rumah duka, sudah selesai pemakaman," ujar Yunus.(detik.com)

 

#Nasional

Index

Berita Lainnya

Index