GLOBALKEPRI.COM, BATAM – Pemerintah Kota Batam terus mendorong transformasi sektor pendidikan berbasis teknologi. Hal ini ditandai dengan diluncurkannya Program Digitalisasi Pendidikan Kota Batam oleh Wali Kota Batam Amsakar Achmad, yang diawali dengan pelaksanaan Sumatif Akhir Semester (SAS) Online berbasis Android untuk peserta didik tingkat SD dan SMP.
Kegiatan launching SAS Online yang menggunakan sistem Computer Based Test (CBT) Educus ini dipusatkan di SMP Negeri 12 Batam, Senin (8/12/2025). Program tersebut dilaksanakan secara serentak di seluruh satuan pendidikan yang berada di bawah naungan Pemerintah Kota Batam.
Sebanyak 187.000 lebih siswa dari 133 sekolah tercatat mengikuti pelaksanaan SAS berbasis digital ini. Rinciannya meliputi 65 Sekolah Dasar negeri, 63 Sekolah Menengah Pertama negeri, serta 5 Sekolah Dasar swasta yang tersebar di berbagai wilayah Kota Batam, termasuk kawasan pulau-pulau penyangga.
Launching program strategis ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Hendri Arulan, Sekretaris Disdik Kota Batam, Qurniadi, serta para kepala sekolah, guru, dan komite sekolah. Kehadiran berbagai unsur pendidikan tersebut menjadi simbol kesiapan bersama dalam mendukung digitalisasi sistem belajar mengajar.
Dalam rangkaian acara, Wali Kota Batam juga melakukan dialog interaktif secara daring dengan sejumlah sekolah di wilayah pulau melalui zoom meeting, memanfaatkan smart board TV yang menjadi pusat pelaksanaan CBT Educus di masing-masing sekolah. Dialog tersebut dilakukan untuk memastikan kesiapan dan kelancaran ujian digital di daerah terluar.
Meski dilaksanakan di wilayah yang secara geografis terpisah, SAS Online berbasis Android ini berjalan tanpa kendala signifikan, khususnya terkait jaringan internet. Hal tersebut menunjukkan bahwa infrastruktur teknologi pendidikan di Kota Batam dinilai semakin siap dan merata.
Usai meresmikan pelaksanaan SAS Online, Amsakar Achmad menyempatkan diri meninjau langsung proses ujian yang tengah berlangsung di SMP Negeri 12 Batam. Pada kesempatan itu, ia memberikan motivasi kepada para siswa agar dapat memanfaatkan teknologi secara positif dan bertanggung jawab.
“Dengan ujian digital ini, saya berharap kalian semakin disiplin, jujur, dan semangat belajar. Masa depan Batam dan Indonesia berada di tangan generasi muda saat ini,” ujar Amsakar.
Sejumlah siswa mengaku lebih nyaman dan santai mengikuti ujian berbasis Android dibandingkan metode konvensional menggunakan kertas. Menurut mereka, sistem digital membuat suasana ujian lebih rileks, menyerupai penggunaan gawai sehari-hari, sehingga mengurangi ketegangan saat mengerjakan soal.
Amsakar menilai penerapan SAS Online ini merupakan langkah konkret menyiapkan sumber daya manusia yang adaptif terhadap perkembangan teknologi global. Selain itu, digitalisasi dinilai dapat membantu guru dalam proses evaluasi yang lebih cepat, efektif, dan objektif.
“Digitalisasi bukan sekadar mengikuti tren, tetapi kebutuhan. Sistem ini memberi kemudahan bagi guru sekaligus meningkatkan kualitas penilaian hasil belajar siswa,” jelasnya.
Lebih lanjut, Amsakar juga menyoroti perkembangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang berpotensi besar mendukung dunia pendidikan, khususnya dalam menganalisis potensi dan capaian peserta didik.
“Jika dimanfaatkan dengan tepat, AI dapat membantu kita memahami kemampuan siswa secara lebih detail. Mudah-mudahan inovasi hari ini menjadi awal perubahan yang lebih baik dibandingkan sistem ujian konvensional,” pungkasnya.
Di akhir kegiatan, Wali Kota Batam menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Dinas Pendidikan, kepala sekolah, guru, serta tenaga pendidik yang telah bekerja keras menyukseskan pelaksanaan perdana SAS Online berbasis Android di Kota Batam.

