Pengguna Facebook Turun, Kekayaan Mark Zuckerberg Ikut Melorot

Pengguna Facebook Turun, Kekayaan Mark Zuckerberg Ikut Melorot
Mark Zuckerberg. (Foto: Facebook)

GLOBALKEPRI.COM. New York - Kekayaan CEO Meta, Mark Zuckerberg turun menjadi sebesar US$70 miliar (sekitar Rp 1,08 kuadriliun lebih), menjadikannya orang terkaya ke-20 di dunia.
Zuckerberg memulai dengan kekayaan US$125 miliar (sekitar Rp 1,9 kuadriliun) awal tahun ini, menurut Bloomberg Billionaires Index.
Namun, kekayaannya turun menjadi US$55,3 miliar (sekitar Rp 857 triliun) dengan penurunan 55 persen.

Forbes, memperkirakan kekayaannya sebesar US$53,4 miliar (sekitar Rp 828 triliun lebih).
Meta, yang memiliki platform Facebook (FB), Instagram (IG), WhatsApp, dan Oculus, telah terpengaruh selama 12 bulan terakhir.
Hal itu terjadi setelah Zuckerberg mengatakan perusahaan menggunakan metaverse dan kemudian meluncurkan rebranding besar-besaran, Oktober 2021 lalu.

Facebook kemudian melaporkan penurunan pengguna pertamanya ketika kehilangan sekitar satu juta pengguna aktif harian pada kuartal terakhir tahun 2021.

Merek tersebut juga menghadapi kontroversi musim gugur yang lalu ketika pelapor Frances Haugen membocorkan informasi dari dokumen internal perusahaan.
Selain itu, Haugen mengklaim dia melihat penelitian internal yang menemukan IG berkontribusi pada gangguan makan dan pemikiran bunuh diri pada gadis remaja.

Laba bersih Meta turun 36 persen atau lebih dari US$3 miliar (sekitar RM13,7 miliar) pada kuartal kedua 2021.

Perusahaan mengatakan US$10 miliar (sekitar Rp 155 triliun) dihabiskan untuk investasi metaverse pada tahun 2021 atau 50 persen dari belanja modalnya.
Meta menginformasikan bahwa hingga April lalu ada lebih dari 10.000 orang yang mengerjakan proyek metaverse.

"Metaverse bisnis belum menjadi kontributor utama bisnis setidaknya selama satu dekade.

"Ini mungkin secara realistis dekade ini menjadi landasan dan pada tahun 2030 akan berkontribusi secara signifikan terhadap keuntungan perusahaan," kata Zuckerberg pada pertemuan pemegang saham tahunan perusahaan pada bulan Mei.
 

#Teknologi

Index

Berita Lainnya

Index