Yahya Sinwar Tewas, Hizbullah Bertekad Eskalasi Perang dengan Israel

Yahya Sinwar Tewas, Hizbullah Bertekad Eskalasi Perang dengan Israel
Yahya Sinwar (dok. AP/Adel Hana)

GLOBALKEPRI.COM, BAIRUT - Kelompok Hizbullah, sekutu Hamas, menegaskan akan bergerak ke fase baru dan semakin meningkatkan perang melawan Israel, setelah Tel Aviv mengklaim telah menewaskan pemimpin Hamas Yahya Sinwar dalam serangannya di Jalur Gaza.
Sinwar yang menjadi dalang utama serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu yang kemudian memicu perang Gaza, dilaporkan tewas dalam operasi militer Israel di daerah kantong Palestina tersebut pada Rabu (16/10) waktu setempat,

Para pejabat Israel menyebut Sinwar terbunuh dalam baku tembak di Jalur Gaza bagian selatan. Pasukan Israel yang menewaskan Sinwar, sebut para pejabat Tel Aviv, awalnya tidak menyadari bahwa mereka telah menangkap musuh nomor satu negara mereka.

Militer Israel merilis video yang direkam dari drone yang menunjukkan apa yang disebut mereka sebagai Sinwar, yang sedang duduk di kursi dan diselimuti debu di dalam bangunan yang hancur.

Kelompok Hamas, seperti dilansir Reuters, Jumat (18/10/2024), belum memberikan komentar langsung atas laporan kematian Sinwar. Namun sejumlah sumber di dalam kelompok militan tersebut mengatakan bahwa indikasi yang mereka lihat menunjukkan Sinwar memang dibunuh pasukan Israel.

Kelompok Hizbullah, yang merupakan sekutu Hamas, merilis pernyataan yang isinya menegaskan perlawanan terhadap Israel usai kabar kematian Sinwar beredar.

Ditegaskan oleh Hizbullah dalam pernyataannya bahwa kelompoknya akan melakukan "transisi ke fase baru dan semakin meningkatkan konfrontasi dengan Israel".

Tekad serupa juga disampaikan Iran yang mendukung Hamas dan Hizbullah. Teheran dalam penegasannya menyebut pembunuhan Sinwar tidak akan membuat pihaknya mengalihkan dukungan.

"Semangat perlawanan akan diperkuat," tegas misi diplomatik Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam pernyataannya.

"Selama pendudukan dan agresi masih ada, perlawanan akan terus berlanjut, karena para martir akan tetap hidup dan menjadi sumber insipirasi," imbuh pernyataan tersebut.

Sementara itu, Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu dalam pernyataan video yang dirilis setelah kematian Sinwar dikonfirmasi pada Kamis (17/10), telah menegaskan bahwa perang di Jalur Gaza akan terus berlanjut sampai semua sandera dibebaskan.

"Hari ini kita telah menuntaskan masalah. Hari ini kejahatan telah mendapat pukulan, tetapi tugas kita masih belum selesai," tegasnya.

"Untuk para keluarga sandera tercinta, saya mengatakan: Ini adalah momen penting dalam perang. Kita akan melanjutkan kekuatan penuh sampai semua orang yang Anda cintai, orang-orang yang kita cintai, kembali ke rumah," imbuh Netanyahu dalam pernyataannya.

Selain menewaskan Sinwar, Israel sebelumnya telah membunuh pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh dan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dalam dua serangan terpisah di Teheran pada 31 Juli dan di pinggiran selatan Beirut pada 27 September lalu.
 

#Internasional

Index

Berita Lainnya

Index