Menkominfo: Indonesia Tak Ketinggalan soal Metaverse

Menkominfo: Indonesia Tak Ketinggalan soal Metaverse
Menkominfo Johnny G. Plate. ©2020 Merdeka.com

GLOBALKEPRI.COM,  JAKARTA - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menilai metaverse saat ini makin menunjukkan signifikansi di dunia. Menurutnya, pada 2026 mendatang, diprediksi bahwa seperempat penduduk dunia akan menghabiskan paling tidak satu jam per hari di metaverse.

"Hal tersebut didorong oleh pesatnya pengadopsian teknologi metaverse baik di tingkat global, regional, dan juga nasional," kata Johnny dalam keterangannya, Jumat (20/5).
Dilanjutkannya, negara-negara seperti Tiongkok, Korea Selatan, dan Barbados, telah mulai mengeksplorasi kebijakan pengembangan metaverse sebagai bagian integral dari negaranya.

"Negara Tiongkok menjajaki kebijakan metaverse dalam rencana pengembangan Kota Shanghai, negara Barbados telah mengumumkan inisiatif pembangunan kedutaan virtual di metaverse," jelasnya.
Indonesia, menurut Menkominfo juga tidak ketinggalan. Saat ini pengembangan kesiapan ekosistem metaverse juga terus didorong oleh berbagai pihak, termasuk oleh sektor swasta. Sebagai contoh, PT WIR Group yang bekerja sama dengan Meta.

Di sisi lain, Menkominfo menilai di tengah tantangan yang ada, banyak negara yang masih berjuang untuk melakukan pemulihan ekonomi. Akibat dari volatilitas ekonomi yang meningkat, gangguan supply chain ekonomi, dan inflasi barang impor.

Menurut Menteri Johnny dampak tersebut sangat terasa di banyak negara, baik negara industri, emerging market, maupun LDC atau Least Developed Countries. Namun demikian, Menkominfo optimistis perekonomian Indonesia akan bisa tumbuh dengan paket kebijakan ekonomi yang tepat.

"Kita perlu bersyukur bahwa Indonesia masih bisa bertumbuh secara 5,01 persen pada kuartal I/2022 yang harus dipertahankan melalui paket kebijakan ekonomi yang tepat," tandasnya. (mrk)

#Teknologi

Index

Berita Lainnya

Index