Kemendag Amankan Produk Impor Tak Sesuai Ketentuan Senilai Rp 120,5 Miliar

Kemendag Amankan Produk Impor Tak Sesuai Ketentuan Senilai Rp 120,5 Miliar
produk hewan olahan asal impor (susu skim bubuk, keju, whey protein, dll.) sebanyak 2.735,3 ton dengan nilai sekitar Rp 120,5 miliar yang diamankan Ditjen PKTN Kemendag di kawasan pergudangan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

GLOBALKEPRI.COM. BOGOR -  Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) telah mengamanan produk hewan olahan asal impor (susu skim bubuk, keju, whey protein, dll.) sebanyak 2.735,3 ton dengan nilai sekitar Rp 120,5 miliar.

Tindakan pengamanan tersebut merupakan temuan hasil pengawasan Kementerian Perdagangan di kawasan pergudangan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Mendag Zulkifli Hasan menyampaikan, hal tersebut saat meninjau PT TK pada Rabu (14/9/2022) di Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Menurutnya, ini merupakan bukti komitmen Kementerian Perdagangan dalam melakukan pengawasan dan penegakan hukum terhadap importir yang menyalahgunakan kebijakan pengawasan di luar kawasan pabean (post border).

"Dari kegiatan pengawasan, ditemukan importir yang diduga melakukan pelanggaran terhadap Permendag nomor 20 tahun 2021 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor sebagaimana telah diubah dengan Permendag nomor 25 tahun 2022, yaitu melakukan importasi produk hewan olahan yang tidak disertai perizinan impor. Karena itu, importir dan barang impor tersebut dikenakan sanksi sesuai ketentuan," jelas Mendag Zulkifli Hasan, dalam siaran pers Kemendag.

Mekanisme pengawasan post border dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan nomor 51 tahun 2020 tentang Pemeriksaan dan Pengawasan Tata Niaga Impor Setelah Melalui Kawasan Pabean (Post Border) melalui pemeriksaan kesesuaian antara izin impor milik pelaku usaha yang dikeluarkan Kemendag dengan barang yang diimpor.

Kegiatan ini dilakukan setelah barang keluar dari kawasan pabean dengan tujuan mendorong percepatan usaha dan investasi di Indonesia. "Mekanisme post border bertujuan mempermudah para pelaku usaha dalam tata niaga impor. Namun sebagai konsekuensinya, Kementerian Perdagangan akan memperketat pengawasan barang impor setelah melalui kawasan pabean sehingga kami mengharapkan kesadaran pelaku usaha untuk mematuhi peraturan yang berlaku, khususnya terkait dengan tata niaga impor," ujar Mendag Zulkifli Hasan.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga, Veri Anggrijono menjelaskan, langkah-langkah penegakan hukum melalui pengenaan sanksi dapat memberikan efek jera bagi pelaku usaha yang tidak taat ketentuan.

"Sebagai tindak lanjut, akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku, sehingga dapat memberikan efek jera kepada pihak-pihak yang melakukan pelanggaran ketentuan peraturan perundang undangan, khususnya terkait kegiatan importasi," jelas Veri.

#Ekonomi & Bisnis

Index

Berita Lainnya

Index