Digigit Anjing Rabies, Ini Proses Virus Masuk ke Tubuh hingga Bisa Meninggal

Digigit Anjing Rabies, Ini Proses Virus Masuk ke Tubuh hingga Bisa Meninggal
Ilustrasi Rabies

GLOBALKEPRI.COM. JAKARTA -  Rabies adalah salah satu penyakit menular dari hewan ke manusia atau zoonosis. Selain anjing, binatang kelelawar, kucing dan kera juga bisa menularkan rabies ke manusia.

Di Indonesia, rabies dikenal dengan penyakit 'anjing gila'. Rabies jadi salah satu permasalahan yang mengancam kesehatan masyarakat. Dari data Kemenkes menyebutkan sebanyak 11 anak meninggal dunia akibat rabies pada 2023.
Dikutip dari Kemenkes, rabies menyerang susunan saraf pusat yang disebabkan oleh Lyssavirus. Virus rabies bisa menular melalui air liur, gigitan atau cakaran dan jilatan pada kulit yang luka oleh hewan yang terinfeksi rabies, hewan yang berisiko tinggi tinggi untuk menularkan rabies umumnya adalah hewan liar atau hewan peliharaan yang tidak mendapatkan vaksin rabies.

"Gejala masa inkubasi virus rabies berkisar antara 4 - 12 minggu setelah luka terkena gigitan atau cakaran. Setelah masa inkubasi orang yang tertular virus rabies akan mengalami gejala mirip flu, demam otot melemah, kesemutan atau merasa terbakar di area gigitan, sakit atau nyeri kepala, demam, mual dan muntah, merasa gelisah, bingung atau terancam tanpa ada penyebab, hiperaktif, halusinasi, insomnia atau gangguan tidur, kesulitan menelan ketika makan atau minum serta produksi air liur berlebih," dikutip dari Kemenkes.
Kemudian, gejala rabies pada manusia berkembang secara bertahap dimulai dengan gejala awal yang mirip flu lalu berkembang menjadi gangguan neurologis yang parah.

"Meski bisa berakibat fatal atau meninggal, pasien tetap berpeluang sembuh asal segera diobati setelah terpapar virus rabies."

Seperti diketahui, beberapa cara penanganan yang wajib dilakukan pada luka gigitan hewan penularan rabies. Antara lain, cuci luka gigitan secepatnya dengan air mengalir dan sabun selama 15 menit lalu diberikan antiseptic, segera dibawa ke rumah sakit untuk kembali dilakukan pencucian luka dan mendapatkan Vaksin Anti Rabies (VAR) dan Serum Anti Rabies (SAR), penanganan luka sesegera mungkin efektif dapat mencegah timbulnya gejala dan kematian.
Tindakan-tindakan pencegahan terinfeksi virus rabies adalah dengan mengurangi faktor-faktor risiko dengan cara :
1. Melakukan vaksinasi rabies pada hewan peliharaan.
2. Mendapatkan vaksin rabies untuk diri sendiri.
3. Menjaga kontak dari hewan yang berpotensi memiliki virus rabies.
4. Menjaga hewan peliharaan agar tidak berinteraksi dengan hewan liar atau asing.
5. Melaporkan ke petugas kesehatan apabila menemui seseorang atau hewan yang mempunyai gejala rabies.
6. Cegah hewan-hewan lain yang berpotensi menyebarkan rabies masuk ke dalam rumah.

#Kesehatan

Index

Berita Lainnya

Index