GLOBALKEPRI.COM.TANJUNGPINANG - Di tahun 2024 mendatang, Pelaku UMKM di Provinsi Kepulauan Riau dapat memanfaatkan Program Bantuan Pinjaman Bunga Nol Persen (0%) yang digagas Gubernur Ansar Ahmad dengan plafond maksimal mencapai Rp40 juta rupiah.
Angka ini naik 100 persen dibandingkan maksimal pinjaman sejak kebijakan ini digulirkan di tahun 2021 lalu, yakni Rp20 juta.
Gubernur Ansar mengatakan kebijakan menaikkan plafond pinjaman tersebut berdasarkan beberapa pertimbangan, salah satunya mendengarkan aspirasi dan masukan dari para pelaku UMKM di Kepri.
"Insya Allah plafond pinjaman maksimal kita naikkan menjadi Rp40 juta di tahun depan. Ini merupakan hasil evaluasi berdasarkan masukan dari pelaku UMKM. Mereka membutuhkan bantuan modal yang lebih besar sebab di angka sebelumnya terasa kurang maksimal. Sementara tawaran dari Bank-Bank lain
Plafond pinjamannya bisa lebih tinggi meski dengan bunga" ungkap Gubernur Ansar, Selasa (10/10).
Melihat antusiasme masyarakat, Gubernur Ansar mengaku terus menerima aspirasi dari masyarakat sebagai bahan evaluasi berjalannya program ini.
"Ini untuk memastikan pemanfaatan di tengah bergeliatnya pertumbuhan ekonomi kepri yang memasuki fase peningkatan setelah sebelumnya berada pada fase pemulihan" ujarnya.
Berdasarkan laporan Bank Riau Kepri Syariah, per 30 September 2023, sejak awal diberlakukan jumlah UMKM yang telah memanfaatkan program ini adalah sebanyak 1.100 UMKM dengan rincian 142 UMKM pada tahun 2021, 613 UMKM pada tahun 2022, dan 345 UMKM pada tahun 2023.
Sementara itu jumlah plafond kredit yang terserap mencapai Rp20,72 miliar dengan total margin subsidi yang telah ditanggung Pemprov Kepri mencapai Rp. 1,94 miliar.
1.100 UMKM yang telah memanfaatkan program ini tersebar di seluruh Kabupaten dan Kota di Kepri dengan jumlah terbesar berasal dari Kabupaten Natuna sebanyak 349 UMKM dengan plafond pinjaman mencapai Rp6,64 miliar, diikuti Kota Tanjungpinang sebanyak 259 UMKM dengan plafond Rp4,94 miliar, kemudian Kabupaten Karimun sebanyak 169 UMKM dengan plafond Rp3,18 miliar.
Kemudian disusul Kota Batam sebanyak 124 UMKM dengan plafond Rp2,26 miliar, Kabupaten Lingga sebanyak 92 UMKM dengan plafond Ro1,66 miliar, Kabupaten Bintan sebanyak 64 UMKM dengan plafond Rp1,25 miliar dan terakhir Kabupaten Kepulauan Anambas sebanyak 43 UMKM dengan plafond Rp808 juta.
Namun dibandingkan jumlah UMKM Kepri keseluruhan yaitu kurang lebih 164 ribu, UMKM yang telah memanfaatkan program ini hanya sebagian kecil saja, 0,7 persen. Untuk itu, selain sosialisasi rutin melalui media sosial dan situs resmi Pemprov Kepri, pada setiap kunjungan kerjanya di wilayah Kepri Gubernur Ansar selalu menyosialisasikan program ini.
"Kita juga meminta Pemerintah Kabupaten dan Kota ikut menyukseskan program ini sampai ke daerah. Bagi masyarakat yang ingin info lebih lanjut jangan sungkan bertanya ke Cabang BRKS terdekat atau Dinas Koperasi UMKM, baik kabupaten/kota, maupun provinsi, agar pemanfaatan program ini maksimal" tutupnya.