Israel: Serangan Darat Tak Terhindarkan Jika Hamas Tak Letakkan Senjata

Israel: Serangan Darat Tak Terhindarkan Jika Hamas Tak Letakkan Senjata
Ilustrasi -- Tentara Israel saat melancarkan operasi di wilayah Tepi Barat yang diduduki (dok. REUTERS/Ronen Zvulun)

GLOBALKEPRI.COM.TEL AVIV - Militer Israel memperingatkan Hamas bahwa rencana serangan darat terhadap Jalur Gaza tidak bisa dihindari, jika kelompok yang menguasai daerah kantong Palestina itu, tidak membebaskan semua sandera dan meletakkan senjata.
Seperti dilansir Al Arabiya, Senin (23/10/2023), peringatan terbaru Israel untuk Hamas itu disampaikan oleh juru bicara Angkatan Bersenjata Israel (IDF) Jonathan Conricus dalam wawancara dengan radio ABC Australia.

"Tujuannya adalah untuk sepenuhnya melucuti kemampuan militer dari Hamas. Jika hal ini dapat dilakukan dari udara dan dengan tindakan jarak jauh, dengan paparan yang sangat terbatas terhadap pasukan kita dan lebih sedikit kerusakan di darat, itu akan menjadi hal yang bagus," jelas Conricus saat menjawab pertanyaan soal apakah invasi darat 'tidak bisa dihindari'.

"Jika Hamas keluar dari tempat persembunyian mereka, yang mereka sembunyikan di balik warga sipil Israel, itulah yang mereka lakukan sekarang, mengembalikan para sandera kami -- semuanya berjumlah 212 orang -- dan menyerah tanpa syarat, maka perang akan berakhir. Jika tidak, kami mungkin harus turun tangan dan menyelesaikannya," tegasnya.

"Akhir dari perang ini adalah Hamas yang dilucuti sehingga tidak akan pernah memiliki kemampuan untuk mengancam warga sipil Israel dan tentu saja tidak melakukan serangan mengerikan seperti yang mereka lakukan pada 7 Oktober. Itu adalah tujuan kami," ucap Conricus dalam pernyataannya.

Militer Israel mengumumkan pada Senin (23/10) waktu setempat, seperti dilaporkan The Times of Israel, bahwa pasukannya menyerang sekitar 320 target milik Hamas dan Jihad Islam Palestina di Jalur Gaza selama sehari terakhir.

Beberapa target serangan Israel itu disebut mencakup terowongan tempat persembunyian militan, situs-situs militer, posisi-posisi pemantauan, dan posisi mortir serta rudal anti-tank yang ada di Jalur Gaza.

Ketika mempersiapkan serangan darat terhadap Jalur Gaza, militer Israel mengatakan serangan itu terfokus pada lokasi-lokasi yang berpotensi membahayakan pasukannya.

Perang antara Hamas dan Israel pecah setelah kelompok yang menguasai Jalur Gaza itu melancarkan serangan mematikan terhadap negara Yahudi tersebut pada 7 Oktober lalu. Para pejabat Israel melaporkan lebih dari 1.400 orang, yang sebagian warga sipil, tewas akibat serangan Hamas tersebut.

Serangan udara besar-besaran kemudian dilancarkan oleh militer Israel terhadap Jalur Gaza selama lebih dari dua pekan terakhir untuk membalas serangan Hamas. Laporan otoritas kesehatan Gaza menyebut lebih dari 4.600 orang tewas akibat serangan udara Israel.(detik.com)

 

#Internasional

Index

Berita Lainnya

Index