Tak Habis-habis Serangan Israel ke Gaza, Kini Targetkan Masjid

Tak Habis-habis Serangan Israel ke Gaza, Kini Targetkan Masjid
Masjid yang rusak akibat serangan Israel di Gaza (Foto: AP/Yousef Masoud)

GLOBALKEPRI.COM.GAZA - Militer Israel terus menyerang Gaza, Palestina, dalam perang melawan kelompok Hamas. Terbaru, Israel juga menargetkan masjid yang ada di Gaza.

Perang antara Israel dan kelompok Hamas pecah usai serangan mendadak Hamas menewaskan ratusan orang di Israel pada Sabtu (7/10/2023). Sejak saat itu, Israel dan Hamas saling serang hingga menyebabkan ribuan orang tewas.

Otoritas kesehatan Gaza melaporkan ada 5.087 orang yang tewas. Mayoritas korban serangan Israel adalah warga sipil di mana 2.055 di antaranya adalah anak-anak dan 1.119 orang ialah wanita. Selain itu, otoritas Gaza juga menyebut ada 15.000 orang yang mengalami luka-luka.

Sementara, otoritas Israel menyebut lebih dari 1.400 orang, yang sebagian besar juga warga sipil, tewas akibat serangan Hamas pada 7 Oktober lalu. Israel menyebut Hamas menyandera 222 orang usai melancarkan serangan dadakan itu.

Terbaru, militer Israel mengklaim telah menyerang lebih dari 400 target di wilayah Jalur Gaza dalam sehari terakhir. Israel juga mengakui ada beberapa masjid yang menjadi target serangan mereka.

Dilansir Al Jazeera, Selasa (24/10/2023), juru bicara militer Israel Daniel Hagari menuding masjid-masjid itu digunakan oleh Hamas sebagai tempat pertemuan. Dia juga menyatakan Israel telah menyerang 'markas operasional' Hamas dan menewaskan tiga wakil komandan Hamas.

Belum ada tanggapan dari Hamas terkait klaim Israel menewaskan tiga wakil komandannya itu. Dalam pernyataannya, Hagari juga menyebut beberapa area yang menjadi target serangan pesawat tempur Israel, mencakup Jabalia yang menjadi lokasi kamp pengungsi Palestina di Jalur Gaza.

Unit pertahanan sipil setempat menyebut sedikitnya 30 orang, yang sebagian besar perempuan dan anak-anak, tewas saat kamp pengungsi Jabalia dibom. Selain serangan militer, Israel juga memutus pasokan air, listrik, bahan bakar dan makanan untuk Jalur Gaza yang ditinggali 2,3 juta orang tersebut.

6 Staf PBB di Gaza Tewas dalam 24 Jam Terakhir
Enam staf badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina (UNRWA) dilaporkan tewas di Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir. Total, sedikitnya 35 staf UNRWA tewas sejak Israel melancarkan serangan udara besar-besaran untuk membalas serangan Hamas.

Dilansir AFP, Selasa (24/10), para pekerja kemanusiaan itu tidak luput dari pengeboman Israel yang terus berlanjut di Jalur Gaza selama lebih dari dua pekan terakhir.

"Sejak dimulainya perang, setidaknya 16 tenaga kesehatan tewas saat bertugas, bersama dengan 35 staf UNRWA," sebut badan kemanusiaan PBB, OCHA, dalam pernyataan terbaru pada Selasa (24/10) waktu setempat.

"Enam orang di antaranya tewas dalam 24 jam terakhir," jelas pernyataan tersebut.

UNRWA mendukung sekitar 5,6 juta pengungsi Palestina yang tersebar di wilayah Jalur Gaza, Tepi Barat dan Yerusalem Timur, juga di Yordania, Lebanon dan Suriah. Menurut OCHA, nyaris 590.000 orang -- hampir separuh dari 1,4 juta pengungsi Jalur Gaza sejak serangan Israel dimulai -- berlindung di fasilitas-fasilitas UNRWA.

"Kepada 35 rekan kami yang tewas di Gaza sejak 7 Oktober," tulis UNRWA dalam pernyataannya via akun X.

"Kami berduka dan kami mengenangnya. Ini bukan sekadar angka. Ini adalah teman-teman dan kolega-kolega kami," imbuh pernyataan itu, yang juga menyebut bahwa kebanyakan yang tewas merupakan guru di sekolah-sekolah yang dikelola UNRWA.

Sementara, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres menyesalkan tewasnya '35 kolega UNRWA kami -- para aktivitas kemanusiaan, guru -- yang tewas di Gaza sejak 7 Oktober'.

"Kami berduka atas kehilangan mereka dan mendukung rekan-rekan kami untuk melakukan semua yang mereka bisa untuk membantu mereka yang membutuhkan," sebutnya.(detik.com)

 

#Internasional

Index

Berita Lainnya

Index