Geledah Rumah Istri Terduga Teroris di Blitar, Densus 88 Sita 2 Senpi dan Amunisi

Geledah Rumah Istri Terduga Teroris di Blitar, Densus 88 Sita 2 Senpi dan Amunisi
Rumah yang digeledah Densus 88 di Blitar.

GLOBALKEPRI.COM. JAKARTA - Rumah warga Desa Pandanarum, Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar digeledah Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri, Rabu (24/5). Lokasi itu merupakan tempat tinggal S, istri terduga teroris Y yang ditangkap di Malang.

Suhan, warga yang menjadi saksi mengatakan,sekitar 7 unit mobil berhenti di dekat rumah S.
"Jam setengah dua ada banyak mobil tapi saya tidak tahu mobil apa. Pokok ramai-ramai di situ. Kalau tidak salah ada sekitar 7 mobil," ujar Suhan, Kamis (25/5)

Rumah milik S tersebut sering kosong. Dia dan suaminya Y hanya pulang setahun sekali saat hari raya Idulfitri.
"Tinggal di Surabaya ikut suaminya. Kalau orang tua sudah meninggal semua. Biasanya pulang hanya pas hari raya. Memang sudah lama di Surabaya sejak menikah itu," imbuhnya.

Rumah tersebut, kata dia, sering dibiarkan kosong tanpa penghuni. Tidak ada saudara ataupun orang yang sengaja disuruh untuk menunggu atau sekadar membersihkan rumah berpagar besi tersebut.

"Kalau ditinggal ya rumahnya ditutup, kosong, tidak ada yang ngurus," tukasnya.
2 Pucuk Senjata Api Disita
Densus 88 mengamankan 2 pucuk senjata laras panjang dari lokasi itu. Menurut Ketua RT setempat, Densus 88 juga membawa satu kotak berisi amunisi.
"Yang saya lihat cuma bawa dua senjata laras panjang itu berada di bawah tangga," kata Warianto, Ketua RT 5 RW 1, Kecamatan Sutojayan.

Warianto yang ikut menyaksikan penggeledahan, mengatakan bahwa dua pucuk senjata laras panjang itu disimpan di bawah tangga. Keduanya dibungkus kain.

Meski begitu, Warianto tidak tahu pasti kondisi dari senjata laras panjang tersebut, apakah masih bisa digunakan atau tidak.

Selain dua laras panjang tersebut, menurut Warianto, Tim Densus 88 anti teror juga menyita satu kotak kecil berisi amunisi. Namun Ketua RT setempat tersebut tidak tau pasti jumlah amunisi yang disita.
"Ada satu boks kecil berisi amunisi. Untuk jumlahnya saya tidak mengetahui pasti," ungkapnya.

Menurut Warianto, selain senjata laras panjang dan amunisi, Densus 88 tidak menemukan benda lain yang terindikasi terkait dengan aksi terorisme. Densus 88 juga tidak menyita dokumen apa pun dari dalam rumah milik S dan Y.

Y terduga teroris dan sang istri S memang telah beralih domisili ke Surabaya. Rumah peninggalan orang tua S ini pun hanya dipulangi pasangan tersebut saat Hari Raya Idul Fitri.

"Tidak, tadi baik S atau suaminya tidak ada yang ikut, di dalam juga kosong," ucap ketua RT.
Warianto mengaku hanya diminta untuk menjadi saksi dalam proses penggeledahan tersebut. Ketua RT 5 RW 1 tersebut menjadi saksi penggeledahan bersama Kepala Dusun Pandanarum dan kakak dari S.

Ketua RT setempat itu juga mengaku tidak tahu banyak soal S dan Y. Pasalnya pasangan tersebut hanya datang ke Pandanarum Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar satu tahun sekali.

 

#Hukum & Kriminal

Index

Berita Lainnya

Index