Buntut Bentrok di Rempang, 10 Siswa dan Satu Guru SMPN 22 Galang Dilarikan ke RSUD Embung Fatimah

Buntut Bentrok di Rempang, 10 Siswa dan Satu Guru SMPN 22 Galang Dilarikan ke RSUD Embung Fatimah
Sepuluh siswa SMPN 22 Galang dan satu guru harus dilarikan ke RSUD Embung Fatimah akibat terkena gas air mata dalam bentrok di Rempang. (Irwan/BTD)

GLOBALKEPRI.COM.BATAM - Kerusuhan antara masyarakat Rempang-Galang dengan petugas Tim Terpadu Kota Batam yang melakukan pendampingan petugas pemasangan patok tata batas dan cipta kondisi Rempang dan Galang, Kamis (7/9/2023), berbuntut panjang.

Setidaknya, sepuluh siswa SMPN 22 Galang dan satu guru harus dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam di Batuaji akibat terkena gas air mata dalam insiden tersebut.

Sepuluh siswa dan satu guru wanita tesebut menjalani penanganan medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) karena terkena tembakan gas air mata. Kondisi mereka sempat melemah. Setelah beberapa saat ditangani dan diberi pengbatan, kesepuluh siswa akhirnya kembali pulih.

Hal berbeda dialami Melda. Guru SMPN 22 Galang itu masih terbaring lemas dan harus memasang selang bantuan pernapasan di ruangan IGD. Melda mengalami sesak napas karena memang memiliki riwayat penyakit asma. "Sesak panas," kata petugas di ruangan IGD.

Wiwin, guru lain yang menemani Melda dan para siswa di IGD menuturkan, kerusuhan terjadi saat siswa baru saja masuk dari jam istrahat. Belum sempat memulai pelajaran, tiba-tiba ada massa warga yang berlari masuk ke lingkungan sekolah dan diikuti dengan tembakan gas air mata.
 

Sepuluh siswa SMPN 22 Galang dan satu guru harus dilarikan ke RSUD Embung Fatimah akibat terkena gas air mata dalam bentrok di Rempang. (Irwan/BTD)

 

"Kami semua kaget dan panik. Anak-anak berhamburan keluar dan ada yang lompat pagar," kata Wiwin.

Setelah situasi mereda para guru mencoba mengumpulkan kembali siswa tapi hanya sebagian yang terlihat. Sebanyak sepuluh siswa bersama ibu Melda dilarikan ke RSUD Embung Fatimah karena lemas akibat tembakan gas air mata tadi.

"Yang lainnya belum kita pantau semua ini. Suasananya sangat kacau jadi belum terpantau semua anak didik kami. Tadi barusan ada kabar ada satu anak lagi dibawa ke klinik di Mako Marinir 10," ujar Wiwin.

Direktur RSUD Embung Fatimah Batam dr Raden Roro Sri Widjayanti Suryandari membenarkan penanganan siswa dan guru yang jadi korban tembakan gas air mata di kerusuhan dengan rencana pengukuran lahan untuk pengembangan kawasan ekonomi baru di kelurahan Sembulang dan Rempang Cate tersebut.

"Anak-anak pada aman sudah ditangani dengan baik. Tak ada yang harus rawat inap. Hanya ibu guru yang masih kita tangani karena gangguan pernapasan, " ujar Sri.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Batam, Rudi Panjaitan, di lokasi yang sama menuturkan, kondisi kesehatan siswa yang terkena gas air mata sudah kembali membaik. Penanganan para siswa dan guru ini sepenuhnya jadi tanggung jawab Pemko Batam.
 

#Kepri

Index

Berita Lainnya

Index