Kapolri Yakin Jajaran Transparan Usut Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara

Kapolri Yakin Jajaran Transparan Usut Tewasnya Ajudan Kapolda Kaltara
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan agar hasil penyelidikan tewasnya ajudan Kapolda Kalimantara Utara dapat dipertanggungjawabkan ke publik. Ia yakin Polri selalu transparan. (arsip foto Humas Polda Jatim)

GLOBALKEPRI.COM.JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan jajaran Bareskrim Polri dan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) mendukung penuh pengusutan kasus tewasnya pengawal pribadi (walpri) Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Daniel Aditya Jaya, Brigpol Setyo Herlambang.

Ia mengingatkan agar hasil penyelidikan dapat dipertanggungjawabkan ke publik. Ia yakin Polri selalu transparan.

"Saya sudah perintahkan juga dari Bareskrim, Puslabfor untuk ikut mendukung, dokter-dokter forensik kita untuk ikut mendukung sehingga kemudian hasilnya betul-betul bisa dipertanggungjawabkan ke publik terutama ke keluarga. Saya kira Polri selalu transparan," kata Listyo dalam acara HUT TNI ke-78 di Monas, Jakarta Pusat, Minggu (24/9).

Listyo mengatakan tak ingin berspekulasi soal tewasnya Setyo. Ia menegaskan saat ini penyelidikan masih berjalan.

"Sementara penyelidikan sampai saat ini masih berjalan. Saya juga tidak mau tergesa-gesa. Karena kemarin juga sedang dilakukan autopsi dan tentunya di luar autopsi tim labfor juga bekerja. Ini semua akan menjadi satu kesatuan yang kemudian menjadi kesimpulan di dalam hasil penyelidikan," ucap dia.

Setyo ditemukan tewas di rumah dinas Kapolda Kaltara pada Jumat (22/9) sekitar pukul 13.10 WITA. Ia diduga baru pulang salat Jumat lalu membersihkan senjata api miliknya di dalam kamar.

Saat ditemukan, jenazah Setyo bersimbah darah. Di sampingnya tergeletak senjata api jenis HS-9 dengan nomor senpi HS178837. Senjata tersebut milik Setyo yang merupakan inventaris dinas.

Hasil olah TKP sementara diyakini korban saat itu seorang diri di dalam kamarnya.

Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Stefanus Satake mengungkapkan berdasarkan hasil autopsi, Setyo meninggal akibat pendarahan parah. Pendarahan itu disebabkan oleh tembakan pada dada kiri yang menembus hingga jantung dan parunya.

"Sebab meninggal adalah luka tembak pada dada sisi kiri yang menembus jantung dan paru mengakibatkan pendarahan hebat," kata Stefanus saat dikonfirmasi, Minggu.(Cnni)

 

#Hukum & Kriminal

Index

Berita Lainnya

Index