GLOBALKEPRI.COM.BATAM- Saat meresmikan Masjid Tanwirun Naja atau yang telah dikenal dengan Masjid Tanjak, Jumat (24/06/22) lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto didaulat menanam pohon Khaya Senegalensis atau yang dikenal dengan Mahoni Senegal di taman kecil samping masjid.
Tanaman Mahoni Senegal merupakan tanaman asli Afrika sehingga kadang disebut sebagai mahoni Afrika. Tanaman ini mampu tumbuh hingga melebihi ketinggian 30 meter dengan diameter batang mencapai 1 meter. Di habitat aslinya, tanaman ini banyak ditemukan di riparian hutan.
Sama halnya dengan tanaman mahoni lain, tanaman ini utamanya dimanfaatkan bagian kayunya sebagai bahan bangunan, furniture, hingga kapal. Kulit kayu yang berasa pahit juga dapat dimanfaatkan untuk tujuan pengobatan. Kulit kayu ini dapat mengobati demam yang disebabkan oleh malaria dan sakit kepala.
Kayu Mahoni Senegal telah diekspor dari Afrika Barat ke Eropa sejak abad 19 dan dieksploitasi secara besar-besaran. Kini tanaman ini telah lazim pula digunakan sebagai tanaman peneduh di pinggir jalan.
Karena telah dieksploitasi secara besar-besaran dan sering terjadi pembalakan liar, tanaman mahoni Afrika masuk ke dalam spesies yang rentan dalam IUCN. **