Pilu Bom Bunuh Diri Tewaskan Puluhan Orang Saat Maulid Nabi di Pakistan

Pilu Bom Bunuh Diri Tewaskan Puluhan Orang Saat Maulid Nabi di Pakistan
Pencarian korban ledakan bom bunuh diri terus dilakukan di Pakistan pada Selasa (31/1) lalu. Serangan bom terbaru terjadi pada Jumat (28/9) (Foto: REUTERS/Fayaz Aziz)

GLOBALKEPRI.COM.JAKARTA - Perayaan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW di Pakistan diwarnai peristiwa bom bunuh diri, baku tembak, hingga ledakan lainnya. Puluhan orang tewas dalam insiden memilukan tersebut.

Kejadian bom bunuh diri pertama terjadi di provinsi Balochistan, barat daya Pakistan pada Jumat (29/9). Pelaku menargetkan prosesi peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

"Arak-arakan ratusan orang keluar dari masjid Madinah dan ketika mencapai jalan Al Falah, seorang pembom bunuh diri menargetkannya," kata Wakil Komisaris Distrik Mastung, Abdul Razzaq Sasoli, dikutip kantor berita AFP, Jumat (29/9/2023).

Para pejabat mengatakan seorang pengebom bunuh diri meledakkan bom ketika orang-orang dari masjid-masjid sekitar berkumpul di Mastung, sekitar 40 kilometer (25 mil) selatan ibukota provinsi, Quetta.

"Tiba-tiba saya mendengar ledakan... banyak orang terluka dan banyak yang menjadi martir," kata Ilyas Khan, seorang pelajar, dikutip kantor berita AFP.

50 Orang Lebih Tewas di Balochistan
Ledakan bom bunuh diri di provinsi Balochistan tersebut menyebabkan sedikitnya 50 orang tewas dan puluhan orang lainnya luka-luka.

"Kaki saya gemetar dan saya terlempar ke tanah," kata saksi mata, Hazoor Bakhsh (49).

"Saat debu mulai mengendap, saya melihat orang-orang berhamburan ke segala arah, beberapa berteriak sementara yang lain berteriak minta tolong," lanjutnya.

Masa Berkabung 3 Hari
Menteri Penerangan Balochistan, Jan Achakzai, mengimbau publik untuk melakukan donor darah guna membantu menolong para korban luka. Dia juga mengumumkan masa berkabung selama tiga hari.

"Serangan terhadap orang-orang tak berdosa yang datang untuk berpartisipasi dalam prosesi tersebut... adalah tindakan yang sangat keji," demikian pernyataan Kementerian Dalam Negeri.

Balochistan, provinsi berpenduduk paling sedikit di Pakistan, juga merupakan rumah bagi beberapa kelompok militan yang memperjuangkan kemerdekaan atau menguasai sumber daya mineral di wilayah tersebut.

Kelompok Taliban Pakistan, yang meningkatkan serangan terhadap sasaran militer dan pemerintah sejak kembalinya kekuasaan Taliban di Afghanistan pada Agustus 2021, mengatakan pihaknya tidak ada hubungannya dengan serangan Balochistan pada hari Jumat.

"Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) menegaskan tidak ada hubungannya dengan serangan ini, dan sikap kami terhadap pengeboman di ruang publik sangat tegas," kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan.

Ledakan Kedua Tewaskan 4 Orang
Ledakan juga terjadi di sebuah masjid, ratusan kilometer sebelah utara provinsi Khyber Pakhtunkhwa. Serangan di lokasi ini dilakukan dua pria bersenjata.

Pelaku berusaha menyerbu masjid tersebut dan dicegat. Baku tembak terjadi hingga ada ledakan yang menyebabkan atap masjid runtuh dan menewaskan empat orang.

"Mereka dicegat di gerbang masjid dan baku tembak pun terjadi," kata Nisar Ahmed, seorang pejabat senior polisi, kepada AFP.

"Selanjutnya terjadi ledakan yang mengakibatkan atap masjid ambruk," imbuhnya.(detik.com)

 

 

#Internasional

Index

Berita Lainnya

Index