Ghana Bangkrut, 24 Negara Ini Terancam Ikut Nyusul

Ghana Bangkrut, 24 Negara Ini Terancam Ikut Nyusul
Ilustrasi kerusuhan di Ghana/Foto: REUTERS/Francis Kokoroko

GLOBALKEPRI.COM.JAKARTA - Ghana dinyatakan bangkrut usai terlilit utang. Pemerintahan Presiden Nana Akufo-Addo gagal membayar utang miliaran dolar kepada kreditur internasional.

Ini bukan kali pertama suatu negara dinyatakan bangkrut karena gagal bayar utang. Nasib sama dialami Sri Lanka pada 2022 yang dinyatakan bangkrut usai gagal memenuhi kewajiban. Pemerintahan Sri Lanka diberi masa tenggang 30 hari untuk menutupi bunga yang belum dibayar US$ 78 juta, namun gagal membayarnya.

Dikutip detikcom dari data Bloomberg 2022 yang dilaporkan Visual Capitalist, Sabtu (30/9/2023), terdapat daftar 25 negara yang terancam gagal bayar utang. Ghana ada di dalam daftar tersebut.

Bloomberg menggunakan empat metrik untuk menghitung kerentanan suatu negara terhadap risiko gagal bayar utang. Keempatnya adalah imbal hasil obligasi pemerintah, credit default swap (CDS) 5 tahun, Beban bunga sebagai persentase PDB, dan Utang pemerintah sebagai persentase PDB.

Daftar 24 Negara Selain Ghana yang Terancam Bangkrut:

1. El Salvador
2. Tunisia
3. Pakistan
4. Mesir
5. Kenya
6. Argentina
7. Ukraina
8. Bahrain
9. Namibia
10. Brasil
11. Angola
12. Senegal
13. Rwanda
14. Afrika Selatan
15. Kosta Rika
16. Gabon
17. Maroko
18. Ekuador
19. Turki
20. Republik Dominika
21. Ethiopia
22. Colombia
23. Nigeria
24. Meksiko

Sebelumnya, dilaporkan pemerintahan Presiden Nana Akufo-Addo tak punya pilihan lain selain menyetujui pinjaman US$ 3 miliar atau Rp 46,50 triliun (kurs Rp 15.500) dari Dana Moneter Internasional atau IMF.

Ghana dinyatakan bangkrut karena terlilit utang. Pemerintah Ghana gagal membayar utang miliaran dolar kepada kreditur internasional.

The New York Times melaporkan, Pemerintahan Presiden Nana Akufo-Addo tak punya pilihan lain selain menyetujui pinjaman US$ 3 miliar atau Rp 46,50 triliun (kurs Rp 15.500) dari Dana Moneter Internasional atau IMF.

Dikutip dari Africa Business Insider, krisis Ghana berdampak sangat luas bagi perekonomian negara. Banyak kontraktor memberhentikan karyawan sehingga menambah jumlah pengangguran.

Emmanuel Cherry, kepala eksekutif sebuah asosiasi perusahaan konstruksi Ghana mengungkap kewajiban yang harus dibayar pemerintah kepada kontraktor 15 miliar cedi, atau US$ 1,3 miliar. Angka tersebut belum termasuk bunga.

Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa pemerintah Ghana berutang kepada produsen listrik independen sebesar US$ 1,58 miliar. Ancaman pemadaman listrik kini meluas.

"Pemerintah pada dasarnya bangkrut. Ini adalah kali ke-17 Ghana terpaksa meminta dana tersebut sejak memperoleh kemerdekaan pada tahun 1957. Krisis terbaru ini sebagian disebabkan oleh pandemi virus corona, invasi Rusia ke Ukraina, dan harga pangan dan bahan bakar yang lebih tinggi," tulis data yang dilaporkan Business Insider.(detik)

 

#Internasional

Index

Berita Lainnya

Index