Taliban: 2.053 Orang Tewas Usai Gempa M 6,3 Afghanistan

Taliban: 2.053 Orang Tewas Usai Gempa M 6,3 Afghanistan
Ilustrasi gempa (Foto: Getty Images/CHUYN)

GLOBALKEPRI.COM.JAKARTA - Gempa magnitudo (M) 6,3 mengguncang Afghanistan. Jumlah korban tewas bertambah menjadi 2.053 orang dan 9.240 orang terluka.

Para korban ditemukan oleh tim penyelamat saat menggali desa yang rata dengan tanah. Lebih dari 1.300 rumah roboh. Gempa tersebut diikuti delapan gempa susulan yang kuat -mengguncang daerah yang sulit dijangkau 30 kilometer (19 mil) barat laut ibu kota provinsi Herat.

Di daerah pedesaan Zinda Jan, puluhan rumah rusak hanya tinggal puing-puing batu. Tim penyelamat darurat menggali parit dengan harapan bisa menemukan korban yang selamat.

"Masyarakat kami menyaksikan gempa bumi yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Juru Bicara Kementerian Penanggulangan Bencana Mullah Janan Sayeq, dilansir AFP, Minggu (8/10/2023).

Dia menyebut jumlah korban tewas sebanyak 2.053 orang dan korban luka sebanyak 9.240 orang di 13 desa. Sayeq menyebut ada kemungkinan korban tewas bertambah.

"Untuk perawatan kepada korban, kami berupaya semaksimal mungkin," ujarnya kepada wartawan di Kabul.

"Operasi pencarian di lokasi di daerah yang terkena dampak sedang berlangsung," tambahnya.

Sementara itu, dikutip CNN, Juru bicara Taliban Zabiullah Mojahid menyebutkan jumlah korban tewas mencapai 2.053 orang, dengan lebih dari 1.240 orang terluka dan 1.320 rumah hancur seluruhnya atau sebagian. Ada kekhawatiran jumlah korban akan bertambah lagi.

Diketahui, berdasarkan badan survei Geologi Amerika Serikat, satu gempa susulan lebih lanjut berkekuatan 4,2 melanda daerah yang sama sekitar pukul 07:00 (0230 GMT) pada Minggu pagi.

Sebelumnya, gempa dengan kekuatan magnitudo (M) 6,3 mengguncang Afghanistan. Sebanyak 120 orang dilaporkan tewas akibat gempa ini.

Dilansir AFP, Minggu (8/10/2023), Survei Geologi Amerika Serikat mengatakan pusat gempa berada 40 kilometer (25 mil) barat laut kota terbesar di kawasan itu, Herat. Gempa ini terjadi pada Sabtu (7/10) pagi waktu setempat dan diikuti oleh delapan gempa susulan dengan kekuatan antara 4,3 dan 6,3.

"Sejauh ini, lebih dari 1.000 perempuan, anak-anak, dan warga lanjut usia yang terluka telah dimasukkan dalam catatan kami, dan sekitar 120 orang telah kehilangan nyawa mereka," kata Kepala Penanggulangan Bencana Provinsi Herat, Mosa Ashari, kepada AFP.(detik.com)

 

#Internasional

Index

Berita Lainnya

Index