GLOBALKEPRI.COM, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menegaskan, siap berdialog dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden, soal kejahatan kemanusiaan di Palestina oleh invasi Israel. Menurut dia, hal itu menjadi bagian dari kontribusi Indonesia untuk damai di Palestina.
"Setelah dari Riyadh saya juga sudah terjadwal hari Senin bertemu dengan Presiden Joe Biden untuk melakukan kunjungan bilateral ke Amerika Serikat dengan izin para pemimpin, saya akan menyampaikan hasil keputusan Organisais Kerjasama Islam (OKI) hari ini kepada Presiden Biden," kata Jokowi di Riyadh saat KTT Luar Biasa OKI, Minggu (12/11/2023).
Jokowi memastikan, Indonesia siap berkontribusi dalam negosiasi damai. Syaratnya, OKI harus bersatu dan harus berada di garis depan untuk Palestina.
"OKI harus menggunakan semua cara dan pengaruhnya berdiplomasi untuk membela keadilan dan kemanusiaan bagi Palestina," ucap Jokowi.
Dia prihatin atas kekejaman Israel terhadap Palestina seolah lebih dari 7,9 miliar penduduk dunia dan lebih dari 190 pimpinan negara dibuat tak berdaya. Sebab sampai saat ini tak satupun yang mampu menghentikan kekejaman tersebut.
"Karena itu seluruh negara yang tergabung dalam OKI harus bisa bersatu dan berada di depan untuk penyelesaian masalah," kata Jokowi.
Dia mengaku, sejumlah kepala negara sudah punya komitmen yang sama dalam mendukung kemerdekaan Palestina dan menyudahi kejahatan kemanusiaan dilakukan Israel di Gaza seperti Yordania dan Turki yang ditemuinya secara bilateral.
Jokowi bertemu dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, di sela-sela KTT OKI yang digelar di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, Sabtu, (11/11). Dalam pertemuan tersebut, Presiden memastika komitmen teguh Indonesia untuk terus mendukung Palestina.
"Indonesia berkomitmen mendukung Palestina secara optimal dan konkret. Kekerasan harus segera dihentikan. Pemindahan paksa warga sipil harus diakhiri. Bantuan kemanusiaan harus segera diberikan," Jokowi menandaskan.
Erdogan Gandeng Erat Jokowi saat Turki-Indonesia Bahas Bantuan ke Palestina
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan menggandeng erat tangan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi). Hal itu dilakukan saat keduanya melakukan pertemuan bilateral di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Sabtu (11/11/2023).
Menurut Jokowi, pada pertemuan tersebut Indonesia dan Turi bersepakat untuk terus bekerja sama dalam menyelesaikan masalah kemanusiaan di Gaza dan terus mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina.
"Serta mengingatkan dunia untuk selesaikan akar masalah yaitu kemerdekaan Palestina berdasarkan two state solution," ujar Jokowi di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi seperti dikutip Minggu (12/11/2023).
Selain itu, Jokowi menekankan bahwa OKI harus bersatu dan berada di depan. OKI harus mendesak gencatan senjata segera dilakukan, menyuarakan dimulainya jeda kemanusiaan.
"Dan memastikan akses bantuan kemanusiaan yang aman, predictable, sustainable dan menjangkau seluruh warga," imbuh dia.
Jokowi memastikan, Indonesia akan menggunakan semua cara untuk menyuarakan keadilan dan kemanusiaan bagi bangsa Palestina, termasuk melalui Sidang Majelis Umum PBB, Dewan HAM, dan Mahkamah Kejahatan Internasional. Sebab, baik dirinya dan Erdogan terus mencoba berkontribusi pada penyelesaian masalah di Gaza Palestina.
Selain soal Gasa, diketahui kedua pemimpin juga membahas penguatan kerja sama bilateral dan sepakat untuk mengintensifkan perundingan Indonesia-Turkey Comprehensive Economic Partnership Agreement (IT-CEPA) sehingga dapat diselesaikan pada tahun 2024.
KTT Luar Biasa OKI, Jokowi Tegaskan Posisi Indonesia dan Yordania Sama soal Palestina
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Raja Yordania, Abdullah II bin Al-Hussein. Pertemuan itu terjadi di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang berlangsung di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (11/11/2023).
Pada pertemuan itu, Jokowi tegas mendukung kepemimpinan Raja Abdullah II bin Al-Hussein dalam upayanya mewujudkan perdamaian menuju Palestina yang merdeka.
"Mendukung upaya King Abdullah mendorong perlunya terobosan politik bagi dimulainya proses perdamaian menuju kemerdekaan Palestina," ujar Jokowi di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, seperti dikutip Minggu (12/11/2023).
Jokowi menyebut, Indonesia dan Yordania memiliki cara senada untuk Palestina dan Israel yakni two states solution atau solusi dua negara. Maka dari itu, pemindahpaksaan warga Palestina harus ditolak. Akses bantuan kemanusiaan harus dipastikan aman
"Predictable, sustainable dan menjangkau seluruh warga," tegas Jokowi.
Kepada Raja Yordania, Jokowi juga menekankan pentingnya OKI bersatu jadi bagian dari solusi dan menghasilkan langkah konkret agar situasi di Gaza membaik. Gencatan senjata harus segera dilakukan dan koridor kemanusiaan harus diwujudkan segera.
Menjawab hal itu, Presiden Yordania mengatakan Indonesia merupakan salah satu co-sponsor Resolusi Majelis Umum PBB yang disahkan 27 Oktober lalu di New York dan custodian situs suci agama Islam dan Kristen di Yerusalem.